Friday, December 15, 2006

Every Chance is A Challenge…

Tiba-tiba Yogyes.com menelponku, bertanya apakah aku bersedia menjadi MC untuk acara launching “Tour de Djokdja”, sekaligus pengajian dotcomers yang bakal diadain di Hotel Jayakarta tanggal 12 Desember. Saat menerima telpon itu terus terang aku sempat merasa ragu. Menjadi MC di acara launching??? Di hotel berbintang??? Memandu Pak Nukman (beliau adalah pemilik virtual consulting dan portalhrd.com), seseorang yang penting???

Tapi akhirnya aku menerima saja. Walaupun menurut aku ini adalah sebuah kenekatan. Aku memang pernah siaran, beberapa kali menjadi pembawa acara. Tapi tak pernah acara sebesar ini, dan acara yang sangat penting.

Aku hanya berpikir ini adalah saatnya untuk mencoba. Kalo Yogyes.com sudah percaya penuh padaku, maka aku harus percaya dong dengan kemampuanku sendiri. Karena kesempatan terkadang gak akan datang lagi. Sekali kita melepaskannya, maka habislah sudah. Padahal setiap kesempatan, tanpa melihat apakah akan berhasil atau tidak, akan memberikan pembelajaran baru buat kita.

Terbukti aku dapat melakukan tugasku dengan lumayan baik, menurut aku sendiri sih hehehe. Indikatornya aku bisa mengendalikan diriku dengan baik, gak ada perasaan nervous, dan cukup pede walaupun harus berbicara di depan orang penting.

Dalam acara ini aku juga belajar menjadi ”tuan rumah” yang baik. Mengajak ngobrol tamu-tamu sebelum acara dimulai misalnya. Selama ini aku merasa kecewa pada diriku sendiri, karena aku kurang proaktif untuk mengajak berkenalan dengan orang-orang baru. Dan kemarin itu adalah saatnya aku belajar menjadi lebih proaktif.

Kemudian aku juga berhasil memperluas jaringan, karena akhirnya aku bisa berkenalan dan ngobrol banyak dengan Pak Nukman. Punya banyak jaringan kan gak ada ruginya. Lumayanlah bisa kenal dan belajar dari orang penting, ini membuatku lebih terinspirasi menjadi lebih baik lagi.

Akhir kata aku sangat berterima kasih pada Mas Agus dan Mbak Inda yang ngasih aku kesempatan buat jadi MC. Karena dengan kesempatan ini, aku jadi belajar lebih banyak lagi. Tidak semua orang mempunyai kesempatan baik seperti diriku...

Yogyakarta, 151206

Dua Tahun Dalam Dunia Blog…

Tak terasa bulan ini telah memasuki tahun kedua aku menorehkan guratan dalam blog. Dua tahun bagiku bukanlah waktu yang singkat, karena mempertahankan stamina bukanlah perkara yang mudah.

Selama dua tahun aku menulis. Aku telah menjadi saksi bermunculannya blog-blog baru milik teman-temanku. Namun di saat yang sama, aku menjadi saksi tak sedikit yang kemudian layu, dan tak terurus lagi...

Satu hal yang paling sulit di dunia ini adalah masalah konsistensi... Beberapa orang mungkin sangat bersemangat di awal, tapi semangat itu ternyata hanya bertumbuh untuk beberapa saat, dan tak lama kemudian tenggelam. Lalu aku belajar, sangat bersyukur aku dianugerahi Tuhan dengan stamina yang sama sepanjang untuk apa yang aku lakukan.

Dalam perjalanannya, aku bukan hanya mendapatkan teman-teman baru. Aku juga secara tak langsung menginspirasi beberapa teman belajar menulis, dan membuat blognya sendiri.

Dan jasa yang paling mutakhir dari blog ini adalah blogku mempunyai andil hingga aku memperoleh pekerjaan. Kenapa??? Karena sebentar lagi aku bekerja di dunia PR, dimana keahlian menulis menjadi salah satu modal. Dalam surat lamaranku aku mencatumkan blogku, dan ternyata ini menjadi salah satu yang dipertanyakan saat wawancara. Berarti mereka tertarik dengan blogku bukan???

Ini memang tidak terlalu mengagetkan. Karena sejak lama aku menyadari bahwa blog ini akan menjadi semacam portfolio hasil karyaku. Dan berbagai tujuan lainnya. Mungkin terkesan janggal, di tengah orang lain membangun blognya dengan tujuan yang sederhana.

U know that I always be complicated, and some others say too ambitious… Finally I hope, I will still write the celebration for the years that will come.


Yogyakarta, 151206

Next Destination Leeds...

Yayaya judul ini terinspirasi dari pengumuman di dalam Bis Transjakarta tentang tujuan pemberhentian berikutnya. Kayaknya hidup aku juga gak jauh seperti itu hehehe. Setiap aku berada pada suatu tempat, maka aku sudah mempersiapkan kemana lagi arah kaki ini akan kulangkahkan.

Ini memang sedikit gila, bahkan aku sekarang masih ada di Yogya. Walaupun sebentar lagi aku akan berkompetisi untuk menaklukkan kerasnya Jakarta, dan aku udah merencanakan ajahhhh my next destination after Jakarta hehehe.

But I always crazy, kalo gak crazy itu mah bukan Tuhu kale namanyah kikikikik. Why Leeds?? Karena aku terobsesi bisa ngambil second master, dan mungkin dilanjutkan doktoral di jurusan Marketing and Advertising, Leeds Business School di Leeds University.

Ceritanya suatu ketika kala aku masih kuliah di S1 di HI UNPAD, aku dating ke pamran pendidikan dan mengambil silabus postgraduate Leeds University. Aku melihat ada jurusan Advertising and Marketing, dan sejak saat itu aku merasa ini adalah sesuatu yang tepat buat aku. Belajar tentang brand management sound interesting…

Aku memang terkadang mengambil keputusan berdasarkan my feeling. Tiba-tiba aja terasa ada sesuatu yang spesial dengan hal itu. Itu sama halnya ketika aku memilih HI. Seorang sepupuku menyebut jurusan itu ketika aku masih SMU, dan itu pertama kali mendengar ada jurusan bernama HI. Dan aku berjanji dalam hati akan cari tahu lebih banyak, dan kuliah di jurusan ini.

Lalu mengapa Leeds??? Karena aku telah ngubek-ngubk berbagai universitas di seluruh dunia, dan aku belum menemukan universitas yang menawarkan jurusan yang mirip dengan ini. Mungkin juga karena faktor pengetahuanku yang emang cupet, bisa jadi hehehe.

Alasan kedua, aku memang lebih menyukai bersekolah di Eropa terutama Inggris ketimbang AS. Karena Eropa mempunyai sejarah pergulatan dengan pengetahuan yang lebih panjang, dan mereka mempunyai kebudayaan yang sangat tinggi. Alasan lain, orang-orang Inggris yang stereotipnya orang yang angkuh dan dingin justru menantang untuk ditaklukkan. Finally, Inggris mempunyai daya magis tersendiri buat aku. FYI Inggris adalah nama negara yang pertama kali aku kenal selain Indonesia. Saat itu aku belum bersekolah, aku pikir di dunia ini hanya ada dua negara, Inggris dan Indonesia. Gimanapun kesan pertama emang gak terlupakan…..


Yogyakarta, 141206

Thursday, December 14, 2006

Diskonista…

Apa yang ada dibenak ketika membaca judul ini??? Dalam versi aku ada dua hal, pertama mengikuti pakem fahionista, jadi berarti pecinta diskon. Yang kedua dipecah menjadi diskon dan nista, artinya kaum pariah yang sukanya barang-barang diskonan karena kalo gak diskon mana tahannnn kikikikik

Lalu gw termasuk yang mana??? Kayaknya dua-duanya deh ya... Ide ini muncul karena aku kalap ajahhh dengan namanya pameran buku, dan harga buku yang lagi diskon. Upsssssss, tapi kalo baju-baju diskon aku juga bisa kalap ding hehehe.

Aku sangat tidak rasional kalo melihat ada buku diskon. Bayangkan belum ada sebulan lalu, aku memborong 6 buku. Soalnya pas pameran satu bukunya diobral lima ribuan. Nah belumlah selesai membacanya. Aku kembali kalap kemarin, karena itu hari terakhir Gramedia di Yogya ngasih diskon 30% untuk semua buku. Walhasil aku pulang membawa 3 buku tebal, dari dua gerai Gramedia yang berbeda…

Tapi kayaknya bukan aku sendiri kale, secara berdasarkan rumpi-rumpi para pemasar orang Indonesia paling gampang dibujuk dengan gimmick diskon, cashback, hadiah, dan lain-lain. Para konsumen itu menjadi tidak rasional dalam membeli, dan terkadang membeli di luar kebutuhannya. Karena para pemasar memainkan psikologis mereka dengan iming-iming mumpung diskon, mumpung dapat hadiah, dan berbagai mumpung lain-lain. Kita kan emang terkenal dengan aji mumpung. Emang artis dan pejabat doang yang boleh aji mumpung???

Tapi gimanapun juga sekalap-kalapnya kita, tetap harus ada sisi rasionalnya. Walaupun aku juga kalap membeli buku, tapi aku yakin gak ada ruginya, karena buku dan pengetahuan itu investasi. Bukan seperti barang konsumsi lainnya, bila setelah dikonsumsi yang udah tuntas...


Yogyakarta, 141206

Friday, December 08, 2006

When You Have Lot of Friends…

Keyakinan yang aku percaya selama ini semakin terbukti. Bahwa mempunyai banyak teman itu adalah investasi yang sangat berharga. Teman yang banyak membuat aku bisa banyak belajar dari pengalaman-pengalaman mereka.

Teman-teman juga menjadi sumber informasi berbagai hal, termasuk pekerjaan yang akhirnya aku dapatkan. Kalau tanpa seorang teman yang berbaik hati mengirim sms, agar aku mengirim lamaran ke Maverick. Mungkin aku masih mencari pekerjaan kesana-kemari.

Buat Belly, makasih banget ya udah ngasih info Maverick. Aku benar-benar berutang budi ama kamu. Lalu ketika aku di Jakarta, teman-temankulah yang banyak berperan. Selama satu minggu aku tes di Jakarta, beberapa teman dengan senang hati menawarkan tempatnya untuk tumpangan selama aku tes. Kesediaan mereka yang tulus membuat diriku merasa sangat terharu.

Makanya selama seminggu aku di Jakarta, aku menyempatkan diri untuk mengontak teman-teman ngajak ketemuan. Dan alhamdulilah aku sempat bertemu dengan beberapa teman lama, yang berasal dari komunitas berbeda. Walaupun ada beberapa yang lain ngajak ketemuan kalo aku ke Jakarta, tapi gimana aku gak sempat kontak dan ketemu dengen mereka. Soalnya waktuku kan terbatas....

Aku semakin yakin bahwa pertemanan akan membawa kita pada kesuksesan. Dari setiap kesuksesan yang kuraih, ada peran orang-orang yang ada di sekitarku, baik itu keluarga, teman, pengajar dan sebagainya. Mereka menjadi motivator, penenang, inspirasi, pemberi informasi, dan juga pengingat...

Thanks God, U give me a lot of people that love me…


Yogyakarta, 081206

I’m on The Right Track…

Tak ada kata yang lebih pantas kukatakan selain “Terima kasih Tuhan…”. Karena semuanya berakhir dengan indah. Aku mendapatkan pekerjaan yang sangat aku inginkan. Dan aku mendapatkannya sesuai target, sebelum aku diwisuda.

Alangkah indah rasanya dunia ini.... setelah semua hal yang sempat aku lalui. Segala macam kekecewaan, segala macam paceklik prestasi. Dan akhirnya dipenghujung tahun ini, aku mendapatkan anugrah luarrr biasa yang telah aku nanti-nanti. Beberapa bulan ke belakang, adalah masa-masa yang penuh mimpi buruk. Masa yang dipenuhi kecemasan, tentang apa yang akan terjadi padaku kalo aku harus menanti cukup lama hingga mendapatkan pekerjaan.

Seperti yang pernah aku tulis sebelumnya, aku selalu yakin semuanya akan datang tepat pada waktunya... Walaupun dulu aku tak akan pernah mampu membayangkannya. Bayangkan aku hanya sekali ke Jakarta, dan aku berhasil memperoleh pekerjaan. Paling tidak, tidak terlalu banyak energi, dan uang yang harus kubuang.

Apalagi ini adalah pekerjaan yang sangat aku idamkan sejak lama. Pekerjaan yang memberi tantangan baik dari segi intelektual, maupun kreativitas. Tidak semua bisa mendapatkan pekerjaan sesuai dengan yang mereka inginkan, maka aku merasa sangat bersyukur ketika mendapatkannya.

Dan yang lebih membuatku senang, semuanya sejalan dengan rancangan jangka panjang. Bekerja di bidang konsultansi, yang akan membawaku mendalami lebih mendalam mengenai brand management. Hingga suatu saat nanti aku bisa mengantarkan produk lokal ke kancah internasional.

Jalan memang masih teramat panjang, tapi paling tidak aku telah ada di jalur yang benar. Aku harus bekerja lebih keras lagi dalam menempa diri, agar apa yang kuinginkan tercapai. Tak ada keberhasilan yang dating tiba-tiba. Ia akan datang pada orang yang pantas menerimanya.

Maka aku akan terus bekerja keras, dan tak pernah lengah. Karena aku hidup demi menghidupi impian-impian besarku...


Yogyakarta, 071206

Dari Toilet ke Toilet

Beberapa waktu yang lalu aku bepergian ke Jakarta untuk wawancara kerja, lalu dilanjutkan jalan ke Bandung. Sebagai orang yang nomaden, berpindah dari satu tempat ke tempat lain. Ada satu cerita menarik, tentang toilet-toilet yang aku singgahi.

Apa yang menarik??? Ternyata di empat toilet yang aku gunakan, aku menemukan ada empat orang temanku yang menggunakan produk yang sama pembersih muka Ponds.

Pada awalnya aku gak terlalu nyadar, tapi setelah lama kelamaan, aku jadi berpikir hebat juga Ponds.... Dia bisa menguasai pasar dengan begitu cepat. Dan yang lebih mengejutkan lagi semua teman yang mengkonsumsi Ponds adalah pria. Padahal dari iklan Ponds sendiri kan sebenarnya yang ditarget wanita???

Hmm that sound great... Unilever emang keren bangetttt kalo urusan mempengaruhi persepsi konsumen. Mereka harus diakui mempunyai tim pemasar yang handal. Bayangkan merek Ponds kan lumayan baru dibanding beberapa produk lain. Tapi aku gak menyadari bahwa penetrasi mereka begitu cepat, hingga aku menyambangi berbagai toilet temanku, dan mengetahui ternyata mereka mempunyai selera yang sama.

Mungkin saja ini hanya kebetulan, tapi kebetulan tidak mungkin terjadi empat kali pada saat yang bersamaan. Menariknya lagi, teman-teman yang aku datangi berasal dari beragam latar belakang profesi, tingkat pendidikan, dan penghasilan.

Ternyata produk ini dikonsumsi baik kelas profesional, maupun kelas pekerja kerah biru. Aku jadi berpikir, mungkin karena harganya terjangkau, dan kualitas produk yang bagus??? Aku belum bisa komen soal ini, tampaknya aku harus mencari tahu lebih banyak lagi dengan menyambangi pasar swalayan terdekat hehehe.


Yogyakarta, 071206