Thursday, January 31, 2008

Rame-Rame Melirik Para Blogger

Sepertinya saat ini dunia blogging semakin menggairahkan. Kalau dulu blog, dianggap sebagai temapt curhat, saat ini banyak sekali blog yang membahas tema-tema khusus. Para blogger membuat blognya dengan sangat profesional, karena ini adalah bagian dari personal branding, agar menjadi seleb di dunia blog.

Apalagi saat ini makin banyak orang yang terhubung ke internet dan gemar mengunjungi blog. Jadi makin terkenallah para penulis blog. Nah ini kemudian menarik banyak perusahaan untuk memasang iklan di blog, atau melakukan kegiatan kampanye pemasaran dengan melibatkan para blogger.

Hmmm tak menyangka, aku dulu memulai ngeblog tidak pernag membayangkan blog akan sesemarak sekarang ini, tampaknya aku memang kurang visioner dalam kasus ini hehehe. Tapi salutlah buat para blogger yang blognya menjadi favorit banyak orang, dan pada akhirnya banyak dilirik oleh para pemasar.

Ini semua baru awal, ke depan peran blogger akan semakin besar sebagai corong perusahaan untuk memasarkan blognya ke publik. Alasannya, akan semakin banyak blogger yang menulis dengan sangat profesional, dan serius mempromosikan blognya. Kedua, harga laptop, dan koneksi internet yang makin murah membuat browsing bukan lagi menjadi barang mewah.

Suatu saat nanti mungkin tema-tema soal bagaimana menanam padi yang benar, akan juga muncul di dalam blog. Kalo selama ini kan hanya tema-tema kaum urban yang muncul. Ya karena hanya golongan inilah yang mampu menikmati koneksi internet saat ini.


Jakarta, 310108
Menjelang Makan Siang...

Tuesday, January 29, 2008

Apa Kabar Detik.Com???

Tampaknya belakangan ini, kompetisi di portal berita makin memans. Kompas baru saja meluncurkan mega portalnya, yang menurut aku sangat mencengangkan. Lalu aku buka juga Okezone.com, wowww ternyata sekarang tampilannya juga lebih menarik. Lalu, apa kabar dengan Detik.com???

Selama ini Detik.com selalu dijadikan kiblat untuk portal berita, karena dianggap paling update. Tapi sejak lama memang aku gak suka dengan Detik, soalnya acak-acakan, sementara portal berita yang lain sangat tidak update. Ya akhirnya, jarang sekali update berita dari internet.

Tapi kemunculan Kompas.com yang trendi dan selalu update, membuat aku berubah menjadi lebih sering update berita lewat internet. Karena Kompas.com jauhhh lebih bagus dalam penataan desain, sehingga memudahkan pembaca dan update pastinya. Tampaknya Kompas sadar bahwa dunia sedang dan akan berubah dengan cepat. Mereka segera meredefinisi dirinya sebagai perusahaan yang bergerak di bidang media dan penyedia informasi, bukan terkungkung dalam paradigma bisnis mereka adalah media cetak.

Kompas yang selama ini dipersepsikan uzur, sedang berbenah dan berdandan, sedot lemak sana sini, agar terlihat lebih langsing, muda, dan menggairahkan, serta yang pasti selalu relevan dengan jaman. Nah sekarang tinggal melihat, apa yang akan dilakukan Detik.com selanjutnya??? Apakah mereka akan mempertahankan singgasananya sebagai pemimpin di dunia online dengan inovasi baru, atau semakin kalang kabut, dan tersingkir oleh para raksasa media???

Kita lihat saja pertarungan menarik ini...


Jakarta, 290108
Pagi-pagi...

Monday, January 28, 2008

Komunitas Esia

Sudah sebulan lebih sedikit aku pakai HP CDMA Esia. Alasannya sederhana saja, karena aku butuh komunikasi murah. Pertimbangan lain, temanku paling banyak ya pake Esia, untuk komunikasi murah.

Dan tadi pagi, aku di sms lagi seorang teman, yang memberitahukan nomor baru Esia-nya. Hmmm makin ramai ajah jagad di sekelilingku yang pake Esia. Dan aku makin senang, karena bisa ngerumpi dengan lebih murah ke lebih banyak orang hehehe.

Di sini aku melihat sesuatu yang menarik. Esia sebenarnya bukan menawarkan harga yang paling murah, karena Flexi memberikan harga yang lebih murah, tapi kenapa orang malez pake Flexi.

Pertama, karena saat ini Esia sudah booming, kalo pake Flexi ya ndak ada guna (maklum tarif murah biasanya adalah antaroperator sejenis). Kedua, Esia menawarkan paket bundling bekerjasama dengan pabrikan Handphone, sehingga dapat menawarkan harga yang sangat menggiurkan di tangan konsumen. Ketiga, Esia untuk menjaga loyalitas pelanggannya, banyak bekerja sama dengan berbagai pihak, untuk memberikan diskon khusus.

Keuntungan-keuntungan tersebut pada akhirnya membuat pelanggan semakin loyal pada Esia, dan tidak mudah tergiur pindah ke provider yang lain walaupun menawarkan harga yang lebih murah.

Dan yang pasti saking cintanya dengan Esia, aku menjadi brand missionary buat Esia. Semua orang aku dorong untuk pake Esia, tujuannya sederhana biar bisa telponan lebih murah kalo sesama Esia.

Jakarta, 280108
Sore-sore...

Kematian Soeharto...

Aku adalah termasuk orang yang telat tahu kalo Pak Harto sudah meninggal. Tahunya baru kemarin malem dikasih tahu teman, maklum soalnya gak punya TV. Jadi arus informasi agak tersendat hehehe.

Yang membuat aku terkejut, ternyata masih banyak sekali masyarakat yang mendukung Soeharto. Menganggap beliau adalah pahlawan bagi Indonesia. Dan ini bukan hanya dilontarkan oleh generasi tua, yang hidup di era kemakmuran ekonomi pemerintahan Soeharto, tapi juga generasi muda Indonesia. Tolok ukurnya adalah komentar beberapa teman di kantor, dan juga komentar pembaca di Kompas.com, dan berbagai variabel lainnya.

Menurut aku ini adalah hak masing-masing orang, untuk memberikan penilaian. Tapi tetap saja, aku tidak terima kalau Soeharto dianggap pahlawan. Indonesia yang porak-poranda sistemnya, adalah akibat kepemimpinan Soeharto. Indonesia juga harus menanggung hutang luar negeri yang luar biasa besar, akibat Soeharto.

Aku kurang ngerti, apakah bangsa ini kurang kritis dalam memahami suatu masalah. Atau kita memang bangsa yang pemaaf, dan mudah lupa??? Yayaya apapun sebutannya, Soeharto sekarang telah berpulang, lalu bagaimana dengan kasus hukumnya???? Apakah kemudian semua kasus akan ditutup begitu saja??? Sehingga para koruptor akan merasa bahwa bila meraka korupsi, ahhhh paling juga dimaafkan....

Yayaya ini hanya sekedar opini yang melawan arus orang-orang yang mencintai Soeharto.


Jakarta, 280108
Saat Semua Heboh Dengan Pemakaman Soeharto

Friday, January 25, 2008

On Ong, I Learn to be A Wiser and Proactive Person

Proyek "My Guru of Life" seharusnya berkelanjutan, tapi kok tampaknya udah mandek beberapa bulan. Terakhir nulis bulan Oktober hehehe. Nah untuk proyek ke 7, aku ingin menulis tentang Anthony Ong, dia adalah partner kerja di kantor yang lama. Kita adalah satu tim, jadi sering banget kerja bareng.

Dan makanya beruntunglah aku bisa banyak belajar dari dia. Secara umur dia jauh lebih muda dari aku. Tapi tampaknya dari segi kematangan emosi, terus sikap proaktif, serta semangat buat kerja, dia jauhhhh lebih baik dari aku.

Hmm makanya aku merasa sangat berhutang ama dia. Beberapa bulan bekerja bareng, membuat aku sadar ternyata sebagai manusia aku masih banyak bolongnya. Apalagi dengan umur aku yang sekarang. Jadi selama ini aku kemana ajah???

Yayaya, namanya juga hidup adalah sebuah proses. Kalau memang dia lebih hebat dari aku, kenapa malu untuk belajar??? Beruntung sekali Tuhan mempertemukan aku dengan orang-orang hebat, sehingga aku bisa terus belajar, terusss dan terusss. Dan menjadi cerminan bagi diri sendiri, bahwa masih banyak bagian dari diriku yang harus dibenahi.


Jakarta, 250108
Membayar Janji Sendiri...

Mengubah Paradigma...

Beberapa hari yang lalu, di Rotaract Reguler Meeting aku mendatangkan Duta ASEAN 2007. Ada sesuatu yang menarik untuk direnungkan, dari presentasi mereka tentang misi kebudayaan ke Eropa akhir tahun lalu. Yang menarik adalah kesimpulannya, "Seenaknya negeri orang ,tetap lebih menyenangkan hidup di Indonesia. Hmmm kalimat yang klasik. Satu sisi memang keren, menunjukkan nasionalisme yang tinggi.

Tapi aku kok melihatnya dari sisi lain. Itu menunjukkan kita lebih suka dengan kenyamanan yang kita miliki saat ini, sehingga enggan untuk bergerak maju. Karena logikanya begini, biasanya kaum perantau akan lebih sukses dibandingkan mereka yang hanya berkutat di tempat asalnya. Lihatlah bagaimana orang-orang India dan Cina, mereka maju karena mereka punya keberanian luarrrr biasa untuk meninggalkan negerinya, dan bertahan di negara baru yang mungkin jauhhh sangat berbeda dari negeri asalnya. Makanya negaranya juga maju.

Amerika Serikat yang digdaya, itu juga dibangun oleh para perantau dari seluruh dunia. Pada awalnya AS dibangun oleh kaum imigran dari Eropa yang mencari penghidupan yang lebih layak, karena pada saat itu Eropa sedang babak belur dengan kemiskinan, perang suadara, dan wabah penyakit.

Dari dalam negeri, kita bisa lihat. Jakarta dikuasai oleh para perantau dari berbagai daerah, misalnya dari Minang, Padang, Jawa. Umumnya pemegang kekuasaan dalam berbagai bidang yang kelompok ini.

Pertanyaannya kemudian, mengapa??? Ya karena para perantau harus bekerja lebih keras agar mereka bisa diterima dan diakui. Mental mereka juga lebih kuat, karena mereka meninggalkan zona nyaman.

Lalu balik lagi ke pertanyaan awal. Apakah pernyataan, "Seenaknya negeri orang tetap lebih menyenangkan hidup di Indonesia", masih relevan untuk menunjukkan nasionalisme???

Menurutku, harusnya ada revolusi paradigma. Marilah kita belajar merantau ke negeri lain, belajar dan berusaha hidup di luar negeri. Berusaha beradaptasi, dan bertahan, lalu seandainya memang ingin membangun negeri tercinta, kembalilah saat kita telah menjadi pemenang, dan mempunyai banyak bekal ilmu untuk dibawa pulang.

Atau mungkin ada banyak hal yang bisa kita lakukan untuk negeri ini, tanpa harus berada di Indonesia. Ada banyak jalan ke Roma, dan ada banyak cara menunjukkan sikap nasionalisme. Saatnya kita membuka cakrawala lebih luas lagi...


Jakarta 250108
Tertatih Berpikir Nasionalisme...

25 Hari di 2008

Tahun 2008, tanpa terasa telah berjalan 25 hari, hmmm dan hingga saat ini aku masih menjalaninya dengan penuh optimisme. Aku mulai bisa beradaptasi dengan tempat yang baru. Terima kasih untuk teman-teman di Virtual Consulting yang telah menerimaku dengan sangat baik.

Kedua, 25 hari di tahun ini sudah begitu banyak hal baru, dan sensasi petualangan baru yang aku alamin. Hmmm banyak hal yang aku ingin coba sebelumnya, sekarang udah terealisasi. Hmm apakah ada yang lebih indah dari hal itu????

Di awal tahun ini juga aku dihadapkan pada tantangan berat, gimana mengatasi stres, dan masalah yang lumayan banyak. Bukan masalah-masalah yang besar sih, tapi banyak dan beraneka ragam, dan kadang bukan masalah aku sendiri. Aku menjadi terminal dari berbagai masalah orang lain.

Dan untungnya aku masih bisa mengatasinya, dan mebuat semuanya menjadi lebih baik. Belajar mengatasi satu per satu dengan kepala dingin, memang tidak pernah mudah. Namun aku belajar untuk mencari solusi sebaik-baiknya yang kuharapkan tidak menyakiti siapapun, sehingga tidak ada yang merasa menang atau kalah.


Jakarta, 250108
Pagi-Pagi....

Tuesday, January 22, 2008

Otomatis Romantisss Massss

Beberapa hari yang lalu kebetulan seorang teman mengajak nonton premier film "Otomatis Romantis". Jelas ajah aku gak menampik tawaran inih, secara aku suka gratisan, kedua aku mang penasaran dengan film ini. Dan ternyata memang filmnya tidak mengecewakan.

Film yang ditulis oleh Monty Tiwa ini berkisah tentang seorang Boz, yang jatuh cinta dengan pegawainya. Hal ini menjadi biasa ajah, seandainya boz-nya cowok, tapi disini boznya justru cewek.

Film ini menjadi menarik karena ada sebuah isu baru yang mencuat. Bahwa perempuan bisa punya kuasa lebih besar dari pria. Film ini hanyalah menangkap dengan apik realitas saat ini.

Film ini juga mengangkat banyolan dan isu-isu yang sangat lokal. Misalnya tentang si tokoh utama yang dikejar-kejar, kapan kawin??? Karena orang tuanya yang Jawa totok, takut anaknya jadi perawan tua, kalo sudah menginjak umur 30 tahun.

Satu hal yang menjadi catatan khusus, adalah ciri khas lainnya bahwa alur cerita selalu terselesaikan dengan mudah, dan terkadang terlalu berlebihan. Mengapa semuanya serba kebetulan... Itu juga cerminan dari bangsa ini, yang memang suka hal yang instan, dan menganggap segalanya adalah proses kebetulan.

Tuesday, January 15, 2008

Heboh Buku "The Secret"

Sepertinya saat ini buku "The Secret' lagi heboh-hebohnya dibicarakan. Yah katanya bukunya sangat memotivasi. Banyak sekali yang merekomendasikan untuk baca buku ini. Tapi sampai sekarang belum sempat ajah baca bukunya.

Yayaya, tapi ada satu hal yang menarik ketika mendengar cerita-cerita orang yang telah membaca buku ini, dan saat menonton cuplikan video "The Secret". Bahwa seseorang itu harus berpikir positif, dan menulis apa yang diinginkannya. Nah maka alam akan bergerak untuk mendukung kita mewujudkan impian kita.

Tampaknya tanpa aku sadari aku telah melakukan apa yang tertulis dalam buku itu. Ini bukan sombong loh hehehe. Aku memang dikenal sebagai orang yang penuh dengan mimpi, dan selalu pede ajah gitu dengan impian-impianku.

Tapi apa yang dikatakan memang benar. Banyak hal yang aku impikan tercapai, hanya dengan bermodalkan keyakinan, dan tentunya kerja keras. Aku tidak banyak mengeluh tentang keadaan, yang selalu kulihat adalah peluang. Dalam situasi apapun, pasti ada peluang yang bisa dimanfaatkan.

Kadang-kadang sesuatu sangat tidak mungkin, mengingat keadaan yang dihadapi saat itu, tapi dengan keyakinan yang telah tertanam selalu saja ada jalan. Selalu saja ada keajaiban, yang membuat misi itu dapat tercapai.

Hmmm semoga ke depan aku semakin yakin dan percaya diri dengan apa yang kulakukan. Aku berharap mampu menjadi seseorang yang aku impikan. Aminnnn.

Jakarta, 150108
Pada Sore yang Cerah...

Monday, January 14, 2008

Aku Cinta Bahasa Indonesia...

Perasaan sedih kembali mengusik, kemarin seorang teman berkomentar, "Yah kok pake Bahasa Indonesia?". Sebuah nada yang mungkin sedikit merendahkan, karena menu di HP-ku sengaja kupilih dengan Bahasa Indonesia. Apakah yang salah dengan Bahasa Indonesia???

Komentar itu hanya salah satu, dari banyak keprihatinan yang kurasakan pada generasi muda Indonesia. Mereka menganggap bahwa Bahasa Inggris lebih keren, dibanding dengan Bahasa Indonesia, sehingga mereka berusaha sebanyak mungkin memakai Bahasa Inggris dalam berbagai kesempatan.

Coba tengok anak-anak kecil di kota besar yang bersekolah di sekolah internasional. Kebanyakan dari mereka gak bisa berbahasa Indonesia, tapi Bahasa Inggris-nya lancar. Lalu akan jadi apakah nasib bahasa kita???

Justru saat ini, aku membuat gerakan disiplin diri untuk berbahasa Indonesia yang baik dan benar. Setiap menulis, selalu berusaha mencari padanan dalam Bahasa Indonesia, seminimal mungkin menggunakan istilah bahasa asing.

Sebuah gerakan memang harus dimulai dari diri sendiri, sebelum bisa ditularkan pada orang lain. Karena bangsa ini butuh sosok tauladan, bukan orang yang hanya bisa berbicara. Nah semoga gerakan kecil ini, membawa aku pada jalan yang benar.


Jakarta, 040108
Meratapi Krisis Identitas Bangsa

Friday, January 11, 2008

Dag Dig Dug di Tahun Yang Baru...

Yayaya betul sekali tahun 2008 baru berjalan beberapa hari. Anehnya kok gak seperti tahun-tahun sebelumnya, mengapa aku kok justru dag dig dug derrrr???? Biasanya kan menghadapi tahun baru dengan optimisme yang tinggi.

Ada beberapa hal yang mungkin bisa diurai disini, untuk menjawab pertanyaan tersebut. Pertama, tahun baru diawali dengan pekerjaan baru. Yang berarti harus bekerja lebih keras, dan beradaptasi lagi...

Kedua, tahun 2008 ada begitu banyak mimpi, dan target yang sangat besar. Aku menaruh harapan yang sangat besar pada diri sendiri. Ya akhirnya jadi agak meragu, dan sedikit bertanya-tanya, bisa gak ya tercapai??? Dan target yang sangat tinggi justru bikin aku bingung, harus memulai dari mana??? Hmmm smoga sindrom ini tidak berlangsung lama, dan aku segera mengambil tindakan untuk bergerak.

Ketiga, kadang keraguan dan ketakutan yang rasional harus dimunculkan agar tujuan yang diinginkan tercapai. Karena dengan ketakutanitu, maka kita akan mencari solusi dan bergerak. Semoga tahun 2008, akan kututup dengan senyum kesuksesan...


Jakarta, 110108
Merenungkan Keragu-raguan...

Wednesday, January 09, 2008

Farewell...

Beberapa hari yang lalu, aku meninggalkan kantor lama, karena dalam hidup mesti memilih. Dan aku memilih membangun karir di tempat baru. Ada satu catatan yang menyenangkan dari acara perpisahan di kantor lama.

Banyak sekali orang-orang yang memberikan kenang-kenangan, dan mungkin merasa kehilangan. Hmmm bukan merasa kegeeran. Tetapi respon yang diberikan oleh teman-teman semua membuat aku merasa tersanjung.

Tidak ada yang lebih membahagiakan buat aku, selain merasa diterima, dan berarti bagi orang lain. Buat teman-teman di D&D General, semoga tetap semangattt dan sukses. Aku tidak akan pernah melupakan teman-teman semua....


Jakarta, 090108
Selepas Makan Siang

Thursday, January 03, 2008

Anna Karenina dan Prose Pencarian dalam Dunia yang Muram

Akhirnya setelah melalui perjuangan yang panjang, selesai juga aku menyelesaikan dua jilid buku "Anna Karenina" (edisi bahasa Indonesia). Terjawab sudah rasa penasaran mengapa buku ini sangat banyak dibicarakan para pecinta sastra.

Anna Karenina ternyata tidak sesederhana yang aku bayangkan, yaitu sebuah eksplorasi tentang perselingkuhan di era abad ke-19. Lebih dari itu buku ini adalah kritik sosial tentang masyarakat Rusia saat itu.

Tentang pertentangan kelas, tentang muculnya kaum borjuis dan tuan tanah. Tentang kaum aristokrat yang hidup berfoya-foya menikmati warisan turun-temurun. Dan banyak hal lainnya.

Leo Tolstoy memang patut diacungi jempol, karena bukan hanya bisa melakukan eksplorasi emosional masing-masing tokohnya dengan sangat sempurna. Tapi juga mempunyai pengetahuan yang sangat luas dalam berbagai bidang mulai dari dunia sastra, filsafat hingga seni.

Novel ini syarat dengan nuansa ideologis sosial yang membela hak-hak kaum petani, yang kehidupannya dianggap tereksploitasi oleh kaum arsitokrat dan tuan tanah. Tentang pencarian jati diri masing-masing tokohnya.

Novel yang sangat lengkap, dan sangat direkomendasikan untuk dibaca.


Jakarta, 030108
Sore yang Mendung

Wednesday, January 02, 2008

Menatap 2008...

Mumpung 2008 baru berjalan 2 hari..., saatnya untuk membuat resolusi dan rencana ke depan. Karena sebuah perjalanan tanpa tujuan dan target akan berputar di tempat. Oleh karena itu saatnyalah aku menulis target tahun ini, untuk kemudian dievaluasi di akhir tahun depan.

Pertama, aku harapkan tahun ini aku bisa lebih konsentrasi mengembangkan karir. Aku harap bukan lagi menjadi Si Kutu Loncat, tapi bagaimana memberikan kontribusi terbaik bagi perusahaan. Untuk itu aku harus memacu, dan memicu diri ini lebih baik dari hari-hari sebelumnya.

Kedua, tahun 2008 aku mengharapkan sudah memulai memasuki dunia kampus kembali untuk berbagi ilmu. Satu tahun lebih melanglang di dunia bisnis, rasanya cukup buat aku meluangkans sedikit waktu untuk berbagi pengetahuan di dunia kampus. Karena buat aku mengajar dan berbagi ilmu, bukan hanya sekedar mengejar materi tapi juga panggilan hati.

Ketiga, aku berharap bisa lebih memanfaatkan peluang-peluang yang terbuka di depan. Ikut berbagai macam program professional training yang diselenggarakan oleh berbagai negara untuk menambah pengetahuan. Jujur saja, aku selalu haus dengan pengetahuan, dan kebaruan.

Keempat, aku berharap aku masih punya energi dan disiplin untuk secara konsisten menulis di blog ini. Blog ini menjadi bagian dari sejarah diriku, dan kuharap sejarah ini tidak akan terputus.

Kelima, aku harap mampu mengembangkan sisi kepemimpinan dalam diriku. Aku harus bisa menjadi tim yang baik, dan bisa mengendalikan tim dengan baik. Aku ingin menjadi orang yang disegani, bukan ditakuti. Aku ingin menjalin hubungan baik dengan semua orang, tanpa pandang bulu.

Keenam, aku harap bisa selalu berpikir positif dalam menyikapi setiap permasalahan. Hanya dengan berpikir positiflah, dan melihat semua hambatan sebagai tantangan maka semuanya akan menjadi begitu indah.

Ummm kayaknya cukup itu garis besar resolusi 2008. Semoga saat aku membaca ulang resolusi ini di akhir tahun depan, maka aku dapat tersenyum dengan lega. Bahwa aku telah berubah, dan apa yang kutargetkan tercapai...


Jakarta, 020108
Saatnya Berpikir Jauh ke Depan...