Monday, April 11, 2005

Boma dan Dunia Kejawaan

Beberapa hari yang lalu saya membaca novel berjudul "Boma", yang ditulis oleh Yanusa Nugroho. Entah kenapa saya selalu suka dengan karya-karyanya. Pertama karena pengetahuannya tentang dunia perwayangan yang sangat mendalam. Kedua cerita-cerita yang dibuatnya sangat dekat dengan keadaan masyarakat Jawa, di mana ia berakar.
Satu yang sangat menarik dari novel ini, adalah gugatannya atas sikap masyarakat Jawa yang berbondong-bondong memuja rasionalitas.
Padahal rasionalitas bukanlah sesuatu yang menjadi bagian dari masyarakat kita. Orang-orang Jawa ingin terlihat lebih rasional, biar dianggap modern. Justru yang terjadi adalah kecanggungan. Keterasingan dari budayanya.
Mengapa mesti malu untuk berpikir tidak rasional, toh tidak semua hal memang rasional? Bukankah konsep Tuhan juga irasional, tapi toh kita tetap saja percaya adanya Tuhan. Makanya aku cukup senang dengan novel Yanusa ini, aku harapkan akan membangkitkan kesadaran bahwa menjadi tidak rasional itu bukan aib.
Orang Jepang dihormati di seluruh penjuru dunia walau mereka tetap menganut banyak mistisme. Dan mereka tak pernah merasa ada yang salah dengan hal itu.
Terkadang kita lupa untuk menjadi diri sendiri, karena takut tidak diakui oleh orang lain. Namun menjadi orang lain bukan berarti akan membuat kita dihargai. Seseorang dihargai karena apa yang bisa diberikan bagi masyarakat. Bukan karena tingkah laku atau perilaku tertentu. Jadi untuk apa bersusah payah menjadi orang lain?

No comments: