Tuesday, March 22, 2005

Romantisme Masa Lalu

Harus kita akui, bahwa sebagian dari kita adalah orang-orang yang romantis. Tapi tunggu dulu, resapi definisi romantisme ini dalam cara pandang yang berbeda. Bukan romantisme seorang kekasih yang mengirimkan setangkai mawar putih, atau romantisnya para penyair dengan syair-syairnya yang membuat hati menggelepar. Romantisme yang dimaksud adalah kegilaan kita untuk terus mengingat banyak kenangan manis masa lalu.
Tak ada salahnya memang untuk menghargai masa lalu. Bukankah ini bagian dari bentuk rasa syukur atas nikmat dan anugrah yang diberikan pada kita? Tapi perasaan itu sering kali kebablasan.Romantisme itu digunakan sebagai alasan untuk melarikan diri dari masalah yang sedang dihadapi. Kejayaan masa lalu menjadi penghibur untuk kekesalan kita atas masa sekarang yang tidak seperti yang diinginkan.
Lalu babak selanjutnya adalah drama menyalahkan masa kini, dengan argumen "Dulu kan..., aku orang hebat", atau "Coba seperti dulu...", "Coba masih dipegang sama Si Ini, pasti gak bakal begini jadinya". Kata-kata yang menurut aku hanya pantas dikemukakan oleh seorang pengecut. Maaf kalo mungkin ada yang merasa tersinggung.
Mengapa masa lalu selalu menjadi tolak ukur, kalau yang kita hadapi adalah masa kini, dan masa depan. Buat apa menggerutu, karena waktu yang dihabiskan untuk menggerutu, berarti membuang sia-sia kesempatuntuk memperbaiki esok.
Mengapa kita tak berusaha belajar menjadi pribadi yang lebih optimistik. Yang melihat segalanya dalam kacamata yang positif. Karena energi yang positif membuat hidup menjadi terasa lebih indah, dan sangat menyenangkan.
Percayalah tak akan ada yang bisa diubah hanya dengan menggerutu, dan membanggakan masa lalu. Biarkanlah masa lalu menjadi sejarah yang patut dikenang, tapi bukan untuk dikeramatkan. Jadikanlah keberhasilan masa lalu, sebagai alat untuk mencuri kesuksesan berikutnya di masa datang. Oh... andai semua orang berpikiran seperti ini. Alangkah dunia ini akan berkembang luar biasa pesatnya.

No comments: