Wednesday, May 10, 2006

Sekelibat Serpihan Seorang Tuhu...

Tanggal 5 Mei lalu, tak terasa telah seperempat abad, Tuhan mengijinkan aku berbetualang di sebuah ruang bernama dunia. Satu tahun yang banyak membawa arahan baru dalam rentang kehidupan. Karena wanita itu...., yang telah mengijinkanku mengitip dunia, kini telah tiada...

Kepergiannya memang telah kurelakan. Tapi kepergian itu sekaligus membawa banyak tanggung jawab baru bagi kami semua yang ditinggalkan. Banyak hal yang perlu diadaptasi. Ada banyak kompromi... Dan barulah menyadari betapa seseorang itu sangat berharga....

Yah... (dalam helaan napas panjang) aku hanya mengambil sisi positif, kepergian Ibu merupakan awal dari pembelajaran menjadi seorang pemimpin. Karena kepergian itu membuatku tak bisa berpikir lagi hanya tentang aku..., tapi juga bapak dan adikku.

Bukankah hakikat menjadi pemimpin adalah bagaimana melayani anggotanya??? Dan sepertinya Tuhan ingin menyiapkan mentalku menjadi seorang pemimpin yang baik. Walau itu pedihhh luarrrr biasa...

Ulang tahun kali ini..., tetaplah biasa saja. Tak ada pesta, tak ada kemeriahan. Tapi sungguh aku terharu hingga meneteskan air mata... Saat aku pulang ke Karanganyar di tengah siang terik, aku melihat ada beberapa nampan agar-agar, dan juga ikan kakap merah...

Jangan lihat itu dari harganya, lihatlah itu dari perhatian bapak dan adikku. Ternyata mereka begitu detil mengerti apa yang kusuka... Itu saja merupakan hadiah yang tak ternilai... Yayaya kami memang hanyalah keluarga yang sederhana, tapi so what gitu???

Aku menuliskan ini bukan ingin dikasihani, maaf aku bukanlah “pengemis”. Aku menuliskannya agar suatu saat nanti, jika hidup mengijinkanku menjadi orang berada, aku tak pernah lupa dari mana aku berasal. Aku tak ingin terlarut dalam kepongahan. Dan belajar untuk selalu bersyukur..., karena terkadang di atas membuat kita jadi silau... aku ingin menjadi apapun aku..., aku tetaplah menjadi aku yang menghargai setiap momen dan anugerah dengan hati yang lapang, dan kesenangan polos seperti halnya kanak-kanak...

Every body... yang membaca tulisan ini..., kuharapkan juga mengingatkanku jika ternyata ke depan aku menjadi manusia yang pongah, dan lupa dari mana aku berasal. Terkadang mudah memang untuk mengatakan sesuatu, tapi untuk konsisten itu adalah perkara lain. Maka diperlukan orang lain sebagai cermin yang mengendalikan...

Oh ya... makasih juga dengan semua teman-temanku yang telah mengirimkan ucapan selamat ultah. Yang membuatku takjub bahkan beberapa di antaranya adalah teman-teman yang aku tak pernah lagi bertemu secara fisik, dan komunikasi lainnya dalam waktu yang melampaui angka tahunan. Tapi mereka masih menyisakan memorinya untuk mengingat ulang tahunku, dan merelakan uangnya untuk ber-sms. Thank you guys..., kadang aku merasa itu terlalu berlebihan untuk seorang Tuhu. Aku merasa tak sebaik itu..., untuk dikenang oleh begitu banyak orang....

Thx once again..., mengingat begitu banyak orang yang perduli membuat hidupku lebih berarti, dan membuatku bersemangat untuk berbuat sesuatu...


Yogyakarta, 090506

No comments: