Wednesday, May 10, 2006

Two Thumbs Up for Prof. Yohannes Surya...

Beberapa hari yang lalu aku membaca majalah “Intisari”, edisi terbaru. Di sana ada artikel tentang seorang peraih medali perunggu Olimpiade Fisika Internasional tahun 1999 asal Indonesia, yang kala umurnya baru menginjak 23 tahun telah mengantongi gelar doktor... Dan saat ini dikontrak selama 4 tahun oleh Southhampton University sebagai peneliti. Dan di universitas itu pulalah dia mendapat beasiswa doktoralnya.

Artikel itu, membawaku melayang pada sebuah artikel di majalah Tempo, seingatku itu tahun 2002. Dalam artikel tersebut Yohannes Surya menggebu-gebu memaparkan cita-citanya dalam 10 atau 20 tahun lagi akan lahir peraih Nobel Sains dari Indonesia. Dan cara yang ditempuh adalah mempersiapkan generasi muda Indonesia untuk bisa menang dalam ajang lomba Olimpiade Fisika.

Diharapkan para pemenang medali olimpiade fisika bisa mendapatkan beasiswa kuliah di universitas terbaik di dunia, dan dibimbing profesor peraih Nobel. Menurutnya ini adalah salah satu cara menyiasati keterbatasan dana pemerintah Indonesia, untuk menyekolahkan putra terbaiknya ke luar negeri. Ia merasa prihatin karena kita tertinggal dengan Malaysia yang getol mengirimkan mahasiswanya ke luar negeri dibiayai negara.

Yohannes Surya dan TOFI (lembaga yang menyeleksi dan menyiapkan siswa-siswa yang dikirimkan ke olimpiade fisika) adalah sesuatu yang tak terpisahkan. Karena lembaga ini adalah bentukannya. Dan ia tanpa lelah telah mencetak putra-putra bangsa ini, meraih mendali di berbagai ajang lomba Olimpiade Fisika baik di tingkat Asia atau Internasional.

Membaca artikel Intisari tadi, membuatku merasa sangat bangga dengan Yohannes Surya, karena cita-cita itu tampaknya tinggal selangkah lagi. Itu baru satu orang, dan saat itu hanya menerima mendali perunggu. Bagaimana dengan generasi berikutnya yang selalu menggondol medali emas???

Tunggulah beberapa tahun lagi, maka Indonesia akan menjadi macan dalam ilmu pengetahuan. Walau sayang putra terbaik itu menyebar di berbagai negara. Aku hanya berharap mereka masih ingat pada bangsanya. Meski mencari kehidupan yang layak di negeri seberang, masih mau kembali ke Indonesia untuk beberapa saat, membagi ilmunya bagi bangsa ini. Untuk keteladanan seperti ini belajarlah dari orang-orang India dan Cina.

Lalu apa lagi yang bisa dipelajari??? Ternyata menjadi apapun kita, ada sesuatu yang bisa kita sumbangkan bagi bangsa ini... Maka berhentilah mengeluh, dan terjun ke jalan hanya untuk meminta. Lakukanlah sesuatu untuk bangsa ini, mungkin itu akan berguna bagi banyak orang....


Yogyakarta, 090506

No comments: