Monday, September 08, 2008

Blakanis: Tentang Kejujuran yang Langka

Arswendo setelah sekian lama, kembali dengan novelnya "Blakanis". Masih dengan gaya menulis yang sederhana, namun mengena. Blakanis bercerita tentang Ki Blaka, dan sebuah gerakan yang dimulainya untuk berani berkata dan berbuat jujur.

Dari sebuah kerumunan kecil, perkumpulan ini menjadi sangat besar. Ada mantan pejabat yang kemudian mengaku korupsi, ada anak-anak sekolah yang berhenti menyontek dan lain lain.

Ki Blaka sendiri tidak menginginkan dirinya, dan apa yang dilakukannya menjadi sebuah kultus, aliran kepercayaan atau apapun. Ini sepertinya merupakan sebuah sindiran lain dari Arswendo tentang bangsa ini yang sangat mudah untuk mengkultuskan sesuatu.

Arswendo benar-benar membawa cerita ini dalam konteks Indonesia yang sangat kental, dengan berbagai macam problemanya, bukan hanya menyangkut soal kejujuran, tapi tata sosial masyarakat Indonesia yang disentil dengan sangat halus, bahkan mungkin tak terasa bila Anda bebal.

Novel ini uniknya menceritakan satu cerita yang sama dengan dua sudut pandang yang berbeda. Satu sudut pandang pria, dengan gaya bercerita yang tegas, lebih melihat dari sisi intrik, dan politis. Satu sisi lagi dari sisi wanita, yang lebih personal, hal-hal yang sangat humanis, kadang remeh-temeh tapi menyentil.

Dua sudut pandang ini saling melengkapi, agar kita mendapatkan satu kesatuan cerita utuh dalam memandang Ki Blaka, dan Blakanis. Sebuah buku yang wajib dibaca untuk menjadikan Indonesia yang lebih baik....

Jakarta, 080908
Setelah Berbuka...

No comments: