Tuesday, June 26, 2007

Shrek 3 dan Feminisme

Hari minggu kemarin, aku beruntung dapet tiket gratis nonton film Shrek 3 di Blitz Megaplex. Hmmm alangkah indahnya hidup, karena aku paling demen ama yang namanya gratisan. Tapi tenang ajah, kali ini bukan mau curhat soal dapet gratisan kok, tapi mau mendiskusikan soal pesan yang disampaikan dari film ini.

Sebenarnya ada banyak hal yang bisa diambil dari film ini. Tapi aku lebih suka fokus ngebahas soal feminisme dalam film ini. Pesan-pesan feminisme sangat kental dalam film ini.

Misalnya adegan ketika Fiona mengajak para putri-putri lain dari negeri dongeng untuk mengambil tindakan, atas penculikan Shrek. Maka apa yang mereka lakukan, sungguh membuat ketawa. Karena mereka mengambil posisi pasrah, menunggu untuk diselamatkan oleh Pangeran Tampan.

Kedua, Sang Pangeran Arthur yang akhirnya menjadi raja, bukanlah tipikal pria macho, dan gagah berani seperti yang selama ini dikonstruksi. Arthur adalah sosok lemah, yang dianggap pengecut, tetapi mempunyai daya persuasif yang baik.

Ia tidak mengalahkan musuh-musuhnya yang berambisi merebut kekuasaan dengan membunuh, atau dengan cara kekerasan tapi justru dengan negosiasi. Ini adalah penggambaran dunia yang sangat sejalan dengan paham feminisme.

Karena selama ini, kaum feminis menganggap dunia dikonstruksi dengan pemikiran yang sangat maskulin. Setiap konflik harus diselesaikan dengan kekerasan,dan peperangan. Inilah yang selalu dikritik kaum Feminis. Mereka mengatakan, dunia penuh perang dan kekerasan, karena dunia dipimpin dengan cara yang maskulin.

Dan dengan film Shrek, pembuat film menyampaikan isu feminisme dengan cara yang sangat ringan, segar, tapi sangat mengena. Salut buat para pembuat filmnya...


Jakarta, 260607
Hari Sedang Menuju Sore...

No comments: