Wednesday, July 25, 2007

Re-code dan Semangat Perubahan

Sekali lagi buku Rhenald Kasali membuat aku terkagum-kagum. Satu yang paling aku suka dari bukunya Rhenald adalah gaya menulisnya yang sangat mudah untuk dicerna. Sangat jarang akademisi Indonesia yang mampu menulis dengan bahasa yang mudah dimengerti.

Buku ini juga menunjukkan betapa luasnya pengetahuan, dan bacaan Rhenald Kasali. Hal ini membuat aku semakin kagum pada beliau. Hmmm kapan yah, pengetahuanku seluas beliau inih hehehe.

Buku ini sebenarnya lebih mengingatkan kembali bahwa perubahan itu adalah keharusan. Manusia harus terus belajar dan bergerak mengikuti perkembangan jaman atau dia akan tertinggal.

Dan perubahan itu dimulai dari hal-hal kecil, dan dari diri sendiri. Setiap perubahan itu menurutnya pasti sulit dan menyakitkan. Karena akan banyak pihak yang merasa nyaman dengan status quo yang pastinya akan menentang.

Oleh karena itu dibutuhkan seorang pemimpin yang mempunyai tekad yang kuat, konsisten, dan pantang menyerah, serta visioner untuk mengawal perubahan.


Jakarta, 260707
Menjelang Sore Hari...

Lebih Mengenal Negeri Sendiri

Hari Sabtu kemarin, menjadi saat-saat yang menyenangkan. Untuk melepas salah seorang teman, Mr Riza yang akan kerja ke Dubai. Kita keliling ke beberapa museum antara lain kompleks Museum fatahillah, Museum Bahari, dan menara tua di seberang Museum Bahari.

Hmmm asyik juga ketemu ama temen-temen yang mau menyusuri tempat-tempat bersejarah. Hari gini gitu loh, semua orang lebih seneng jalan ke mall. Aku sendiri jua suka sih nongkrong ke mall kekekek. Tapi namanya hidup kan mesti balance.

Ada saatnya dimana kita mesti juga melihat sejarah masa lalu. Karena dengan itu kita belajar mengenai diri kita sendiri. Sejarah memberikan inspirasi, sekaligus memperkaya fondasi diri. Aku melihat adanya suatu dimensi spiritual setiap kali berkunjung ke tempat bersejarah yang mengagumkan.Karena dari sana kita belajar untuk mengerti kehidupan masa lalu, dan menghargai sebuah proses hingga kita mencapai tingkatan kebudayaan yang kita miliki saat ini.

Dan senangnya juga, ada beberapa teman yang mempunyai pengetahuan yang mendalam soal tempat-tempat bersejarah tersebut. Thx to Irawati and Ninok. Karena mereka mau berbagi pengalamannya ke aku yang bodoh ini heheh.

Jakarta, 250707
Berusaha memompa semangattt

Thursday, July 19, 2007

Hari yang Sensitif...

Pagi ini aku memulai hari dengan perasaan sedikit kesal. Apa pasal??? Ada yang meremehkan diriku, dan egoku berbicara dan berontak hehehe. Stelah direnungkan ulang, ngapain juga yah mesti bete??? Toh memang aku tak bisa melakukannya. Toh memang manusia bukan superman yang ngerti segalanya. Harusnya kalo orang lain mencibir ya biarkan sajah. Toh dia punya hak bukan???

Anehnya, kok ya baru terpikir sekarang yah. Mengapa tadi kepalaku mendadak jadi panas, dan mendidih??? Padahal kalo aku tenang yang untung aku sendiri... Coba aku mengerti, dia kan capek, harus ngerjain sendiri dari kemarin. Bodohnya tadi kok gak kepikiran yah???

Jadi ingat dengan presentasi Ira di meeting Rotaract selasa kemarin. Hal yang paling susah adalah mengendalikan ego kita sendiri. Sangat mudah untuk mencela orang lain, tapi sangat sulit mengakui kelemahan sendiri.

Hmmmm(sambil menghela napas panjang...). Smoga dari saat ini aku bisa menjadi lebih baik lagi dalam mengendalikan diri. Lebih bisa mengerti kesulitan orang lain.

Kabar gembira hari ini adalah, tempatku pas di pinggir jendela, jadi bisa liat lalu-lalang orang dan kendaraan di jalan raya. Menyenangkannnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnn. Kalo lagi bosan nengok keluar ajah, dan termenung bentar hehehe.

Jakarta, 190707
Hari yang Campur Aduk Penuh Warna...

Tuesday, July 17, 2007

Jakarta Oh Jakarta...

Beberapa orang sering menanyakan, "Gimana betaha di Jakarta?". Karena aku tahu banyak orang yang sebenarnya di Jakarta tidak menikmati. Mereka tetap bertahan di Jakarta hanya karena mereka butuh uang. Karena bila boleh memilih, mereka akan pilih tinggal di kota kecil yang lebih nyaman, jauh dari hruk-pikuk dan kemacetan.

Kok aku malah merasa sebaliknya ya?? Aku sangat menikmati Jakarta. Karena Jakarta memberikan banyak pilihan. Jakarta memang keras, tapi kalo kita bisa bertahan, maka akan meraih semua impian.

Dulu aku sering pusing melihat ramainya Jakarta. Tapi cara berpikirnya kini terbalik, justru keramaian itulah yang menyebabkan begitu banyak peluang yang bisa digarap. Bayangkan ada jutaan manusia yang butuh makan, sandang, papan, dan kebutuhan lainnya. Berbagai sektor bisa berkembang karena adanya berbagai kebutuhan.

Hal kedua yang menyebabkan aku menikmati Jakarta, karena aku tak pernah ingin melihat ke belakang. Kebanyakan orang selalu meridukan kampung halamannya. Sementara aku selalu memimpikan kampung masa depan. "Kemanakah aku akan terbang setelah Jakarta?", bukan pertanyaan kapan aku bisa pulang kampung dan hidup damai di tengah kerumunan keluarga.

Aku ini manusia kosmopolitan, secara biologis mungkin yang disebut keluarga adalah orang-orang yang mempunyai garis keturunan terdekat. tapi menurut aku, semua manusia adalah sodaraku. Asalkan hidup ini banyak berbuat baik, berpikiran terbuka, dan tidak banyak prasangka maka hidup akan menjadi lebih indah dan bermakna. Jadi gak perlu takut di mana pun berada.

Mungkin beberapa orang akan berkomentar. Ahhhhh itu kan karena gairah muda..., semangat dan idealismenya masih tinggi. Pendapat itu mungkin benar juga. Tapi aku selalu ingin menjadi muda, dan bersemangat. Terus bertualang untuk menemukan hal-hal yang baru. Karena kebaruan membuat kita selalu selangkah lebih maju, dari perubahan jaman.

Hmm semoga aku memang konsisten dengan yang kukatakan. Ketika aku menulis blog sepuluh tahun lagi. Aku harap, semangatku amsih menggebu seperti saat ini. Aminnn


Jakarta, 170707
Hari yang Menggebu-Gebu..

Thursday, July 12, 2007

Selamat Jalan Taufik Savalas...

Hmmm sedih, dan gak percaya, saat nyalain komputer pagi ini, ada Z-Crew (pegawai Net Ezy) yang mengirimkan berita lewat YM, Taufik Savalas meninggal karena kecelakaan.

Yang menarik lagi adalah, bukan hanya infotainment yang heboh karena ada berita. Tapi berbagai milis yang aku ikuti memposting hal yang sama. Banyak sekali orang-orang yang merasa sangat kehilangan Taufik Savalas.

Taufik Savalas pasti tersenyum di alam sana, karena kehadirannya di dunia selama ini ternyata begitu berarti bagi orang lain. Kehadirannya mampu memberikan warna di benak banyak orang, dengan persepsi masing-masing. Ada yang merasa kehilangan Taufik Savalas yang lucu dan menghibur... Ada yang kehilangan, karena Taufik Savalas adalah sosok yang supel, dan pemurah pada orang lain.

Hmmm, aku pikir itu adalah kesempurnaan hidup manusia di bumi. Ketika dia meninggal, maka banyak orang yang merasa kehilangan dirinya. Semoga aku juga bisa menuntaskan misi sebagai manusia di dunia, memberikan arti bagi orang-orang sekitar.

Aku memang tidak sengocol Taufik, juga tidak setenar beliau. Tapi paling tidak, aku ingin memberikan sesuatu yang berguna bagi orang-orang di sekitarku, dan juga bagi kemanusiaan.

Yang terpenting bukanlah seberapa besar langkah yang telah diperbuat, tapi langkah apa saja yang telah dilakukan...

Jakarta, 120707
Jam Makan Siang Boleh Dongsss...

Tuesday, July 10, 2007

You Can Help People with Something Small...

Sabtu kemarin aku merasa sangat terharu, karena tiba-tiba ada yang sms isinya dia mengabarkan keterima beasiswa MM UGM. Aku merasa sangat senang dan terharu, karena informasi yang aku berikan ke orang lain membuat orang lain senang, dan berhasil. Soalnya aku tahu sejak awal, bagaimana proses dan perjuangannya untuk mendapatkan beasiswa ini.

Satu pelajaran yang bisa aku petik dari sini, gak perlu hal-hal yang besar kok untuk membantu orang lain. Aku tahu aku gak punya banyak uang untuk membantu orang miskin, dan sebagainya. Yang aku punya hanyalah informasi soal beasiswa, dan pengalaman jatuh bangun untuk memperoleh beasiswa. Ya itu deh yang aku bagikan ke orang lain.

Dan alhamdulilah, ternyata ilmu itu bermanfaat juga bagi orang lain. Aku selalu senang meihat orang-orang yang tersenyum bahagia. Apalagi melihat orang-orang yang akhirnya bisa sekolah lagi. Karena menurut aku, pendidikan itu basic yang luarrrr biasa penting bagi pengembangan diri.

Untuk Wulan good luck ya for ur next journey in MM UGM.


Jakarta, 100707
Siang Bolong nan Panasss

Monday, July 02, 2007

The Joy of Giving

Hari minggu kemarin aku habiskan hampir seharian di TMII. Tapi bentar dulu bukan untuk berlibur. Aku kerja sosial menjadi LO bagi anak-anak panti asuhan, berkunjung ke museum air tawar dan museum serangga. Kebetulan lagi ada acara pelantikan pengurus Rotary Indonesia, dan mereka sekaligus bikin bakti sosial.

Hmmm kalo dipikir kurang kerjaan banget sih. Pagi-pagi harus udah berangkat ke TMII, terus siang hari berpanas ria ngurusin anak-anak kecil yang ribet, dan susah diatur. tapi aku justru menemukan kebahagiaan dan kepuasan di sana. Padahal hari libur kan seharusnya bisa bangun siang, istirahat, dan bersenang-senang.

Rasa capek sepertinya sirna begitu saja, saat melihat mereka riang gembira. Mereka yang kurang beruntung dibandingkan aku. Aku lahir dari keluarga "normal", sementara mereka harus tinggal di panti asuhan. Berbagi segalanya dengan banyak teman lainnya, termasuk kasih sayang. Belum lagi soal identitas dan harga diri, alangkah malangnya nasib mereka.

Aku merasa sangat terharu, melihat seorang bocah perempuan yang selalu gak mau lepas dari tangan aku. Dia pokoknya sibuk menggandeng tanganku, dan mencari perhatian. Aku pikir ini sangat wajar, karena selama ini ia kehilangan banyak figur. Mereka haus perhatian, dan kasih sayang.

Aku pulang dengan hati berbunga-bunga. Dan memulai hari ini dengan perasaan bahagia. Karena aku tahu, aku telah memberikan sesuatu. Memang tidak banyak, hanya sekedar tenaga untuk bantu-bantu. Tapi melihat orang lain bahagia, adalah kebahagiaan terbesar dalam hidupku..


Jakarta, 020707
Saatnya Lunch Time...