Kutak ingin melihat kekuyuan wajahmu
Kita berlalu menuju arus yang berlawanan
Karena cinta ini terlanjur kokoh untuk tercerabut
Tiap detak langkahmu berarti irisan keperihan
Meski aku ingin menatapmu sekali saja...
Sekali karena mungkin untuk terakhir
Namun itu pun tak mungkin...
Terkutuk memang epik ini
Kita telah berjanji untuk tak saling menengok ke belakang
Apapun yang akan terjadi pada diri masing-masing
Janganlah pernah terhiraukan
Karena kita berada pada jalur yang berbeda
Suara hatiku mengatakan kau terantuk dalam sedu sedan
Namun demi janji yang telah terjalin
Aku hanya berlari semakin kencang
Dalam raungan tanpa daya upaya
Semuanya memang telah berakhir
Ini bukanlah akhir suatu bab
Yang mungkin berlanjut babak berikutnya
Tapi memang serial ini telah tamat
Tamat untuk membangun alur baru
Masing-masing berkarya pada genre masing-masing
Apabila memang karya itu akan ada
Yogyakarta, 200605
Tuesday, June 21, 2005
Epik Ini Terbenam Tak Untuk Terbit
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment