Thursday, August 28, 2008

Apa Yang Dilakukan Para Perempuan Di Social Media?

Beberapa hari yang lalu. saya lagi-lagi terhenyak pada sebuah obrolan dengan seorang teman. Dia mengganti statusnya dari "In Relationship" menjadi "Single", setelah melihat pacarnya yang nun jauh mengganti statusnya juga menjadi "Single". Ceritanya ini sebuah aksi balas dendam.

Intinya adalah, ternyata para perempuan ini, begitu detilnya ketika melihat hal-hal yang sangat pribadi di social media. Karena sebelumnya saya seringkali dapat gosip terbaru dari para teman-teman perempuan, katanya si ini sudah putus, si anu ganti pacar. Atau yang lain lagi, sedang diujung tanduk hubungannya. Terus setelah ditanya dari mana mereka tahu? Jawabannya semua sama, status Friendster!!!!

Wah, wah, wah ternyata hal seperti ini penting yah bagi para perempuan. Jujur saya tidak pernah memperhatikan status seseorang. Sebenarnya ini tidak terlalu mengherankan, kalau di dunia nyata para wanita biasanya mengintip status terutama para pria dari cincin yang melingkar. Kalau belum ada cincin, berarti masih ada peluang nih, selalu ujungnya kesana.

Lalu apa sesuatu yang lebih besar dari semua ini. Ini memberikan sebuah petunjuk bahwa para perempuan itu memang menyukai informasi yang sangat personal. Bukan hanya di dunia nyata mereka suka bergosip, ternyata di dunia maya pun perilakunya sama.

Lalu apa konsekuensinya? Saya membayangkan, bila membangun sebuah komunitas online atau sebuah website yang menyasar para wanita, maka website ini harus sesuai dengan karakter ini. Semuanya harus bersifat personal, dari segi bahasa, hingga isi yang ada di dalamnya. Semua harus mengambil tema soal-soal yang sangat pribadi, hal-hal yang mungkin bagi para pria tidak penting akan sangat penting buat mereka.

Dan celakanya kebanyakan developer website dan orang-orang yang bermain di dunia ini adalah para pria. Apakah para pria ini, bisa sebegitu memahami dunia perempuan? Disinilah peran pemasar dan pemilik brand harus lebih berhati-hati. Dan pintar-pintar mengarahkan para developer website, untuk mengerti apa sih yang sebenarnya dibutuhkan targer konsumennya. Bagaimana menurut Anda?

Jakarta, 290808
On Cloudy Friday

2 comments:

Anonymous said...

Setuju mas,
untuk memikat wanita, pemasar perlu mengedepankan sisi emosional dari brand-nya. feel benefit. misalnya tersedianya media komunitas yang bisa mengakomodasi kebutuhan wanita untuk sharing dan memperbincangkan hal-hal personal.

Kayaknya Facebook, Fs, Plurk dan beberapa media jejaring sosial lainnya udah nangkep itu yaa..

Bahkan, kita para pria pun mulai menikmati fitur dan aplikasi di sana. Mulai women-oriented kah? :D

Anonymous said...

Setuju mas,
untuk memikat wanita, pemasar perlu mengedepankan sisi emosional dari brand-nya. feel benefit. misalnya tersedianya media komunitas yang bisa mengakomodasi kebutuhan wanita untuk sharing dan memperbincangkan hal-hal personal.

Kayaknya Facebook, Fs, Plurk dan beberapa media jejaring sosial lainnya udah nangkep itu yaa..

Bahkan, kita para pria pun mulai menikmati fitur dan aplikasi di sana. Mulai women-oriented kah? :D