Monday, March 06, 2006

Histeria ala Yogya...

Aku baru saja pulang kampung, ya biasalah ritual tiap minggu. Dan saat di dalam bis terkaget-kaget melihat betapa antusiasnya orang Yogya, berkunjung ke Ambarukmo Mall yang baru dibuka hari ini. Kalo ingin membayangkan betapa hebohnya pengunjung yang datang.

Aku melihat parkiran yang sangat berjubel. Tidak cukup puas dengan parkir yang disediakan, tapi juga berekspansi hingga ke parkiran Hotel Ambarukmo yang ada disebelahnya untuk mobil, dan beberapa petak tanah serta halaman rumah yang letaknya bahkan agak jauh dari mall untuk sepeda motor. Persis seperti daerah terpencil yang dikunjungi tukang sirkus keliling, beserta pasar malam.

Kayaknya ini adalah sambutan terheboh untuk sebuah mall yang pernah aku tahu. Sepertinya ada beberapa faktor yang menyebabkan. Pertama, jelas ini adalah tanggal muda, di mana banyak orang bersiap menghamburkan uang.

Kedua, di Ambarukmo Mall dibuka gerai pertama Carrefour, di Yogya. Kayaknya orang Yogya penasaran bener pengin liat wujudnya. Terbukti aku ngeliat hampir sebagian besar orang yang keluar menenteng kanting plastik Carrefour.

Ketiga, Mall yang besar sepertinya telah menjadi kebutuhan masyarakat Yogya. Masyarakat Yogya yang sekarang bukanlah yang dulu lagi. Dulu orang puas dengan kehidupan sederhana, gak neko-neko.

Kini Yogya lebih trendi, lebih gaul, menuntut sesuatu yang lebih dari apa yang udah ada sekarang. Yogya gak mau kalah untuk berbelanja di mall megah seperti kota-kota lain.

Ini tak mengherankan. Ada pergeseran struktur mahasiswa Yogya, khususnya UGM. UGM bukan lagi dihuni orang sederhan. Kini UGM lebih gaul, dengan mahasiswa yang berasal lebih banyak dari keluarga kelas menengah atas. (Lalu berkuliah di manakah mahasiswa dari keluarga sederhana??? Entahlah jadi sedih kalo inget bagian ini).

Sehingga kebutuhan mereka pun berubah. Sementara pertumbuhan kota Yogya sendiri baru beranjak menyesuaikan diri dengan kondisi masyarakat yang berubah. Yogya baru menggeliat membangun kafe-kafe, mall, dan tempat-tempat hiburan modern lainnya.

Entahlah ini suatu kemajuan atau kemunduran. Beberapa orang masih membawa ekspektasi tentang Yogya tempo doeloe ketika bertandang. Tapi tak adil juga tetap membiarkan Yogya menjadi tetap “sederhana”. Karena penghuni Yogya kini telah bergeser, mereka punya ekspektasi yang berbeda, dan dahaga akan kehidupan hedon yang menggoda.

Yogyakarta, 050306

No comments: