Monday, December 05, 2005

Memoar Tentang Ibu

Ibu aku melihat bayangmu di balik semburat kaca
Kala itu hujan rintik kaca berembun
Napasmu membentuk embun
Hanyalah lembaran tangan saling berpatri
Ibu... aku ingin menembus waktu memelukmu
Mengatakan sesuatu yang belum terucap
Aku berteriak memohon...
Kudobrak sekuat tenaga
Namun tak mungkin kita terhubungkan
Kau hanya menatap dalam sendu
Rautmu kosong hanya menggeleng
Kau pun berlalu gontai menembus kelabu
Kecipak air menghantarmu
Tak perdulikah kau akan jeritku???
Dan lemas persendian lututku???
Ibu banyak budi yang belum terbalas
Mengapa kau tlah pergi???
Aku hanya ingin menitipkan semangkuk madu
Serta sepenggal roman
Sebagai bekal perjalanan panjangmu
Namun itu tak akan pernah mungkin lagi....
Kita tlah dipisahkan gelombang ruang dan waktu
Buraian air mata hanyalah simbolisasi
Yang tak akan pernah menggantikan
Kerinduanku akan Ibu....

Yogyakarta, 041205

No comments: