Friday, November 17, 2006

X-Men 3, The Reigning of Perpetual Peace…


Seperti janji sebelumnya, aku akan menulis tentang X-Men 3. Kalo liat akhir cerita film ini, langsung keinget dengan buku Imanuel Kant, “Perpetual Peace”. Karena Imanuel Kant sebagai tokoh yang berparadigma Liberalis, menganut asumsi yang berbeda dengan Realis, yang disebutkan dalam tulisan sebelumnya.

Kaum Liberalis berasumsi, bahwa manusia itu pada dasarnya baik, dan mau bekerjasama. Oleh karena itu, Imanuel Kant dalam bukunya Perpetual Peace, menyarankan adanya kerjasama antar umat manusia agar tercipta kedamaian abadi, atau perpetual peace.

Aku lupa apakah saat itu ia sudah menyinggung soal hubungan antar negara, atau hubungan antarmanusia secara umum. Tapi yang jelas, karya Kant menjadi inspirasi utama bagi pemikir-pemikir Liberalis berikutnya dalam menyumbangkan ide untuk menciptakan perdamaian dunia, melalui penciptaan organisasi dunia.

Oke kembali lagi ke film X-Men 3, yang diakhiri dengan cerita perdamaian, dan dialog antara manusia dan mutan. Lalu dipilihlah seorang mutan yang mewakili Amerika Serikat di PBB.

Jelas sekali dong aroma Liberalisnya??? Pertama adanya dialog dan kerjasama antara mutan dan manusia. Kedua dipilihlah satu wakil yang akan mewakili suaran mutan dan manusia di PBB. Ingat tadi disebutkan, kalangan Liberalislah yang merupakan sponsor utama pembentukan organisasi dunia.

Ini bukan berarti pemikir Realis tidak cinta perdamaian lhoo… Mereka juga cinta damai, tapi menurut mereka kedamaian hanya bisa dicapai melalui Balance of Power. Lagi-lagi contohnya pada era masa Perang Dingin. Dua negara adidaya memang berseteru, tapi mereka tak pernah melakukan perang terbuka. Begituuu menurut kaum Realis…


Yogyakarta, 161106

No comments: