Friday, April 15, 2005

Mengugat Sang Penggugat

Masih tentang Novel berjudul "Boma". Ada satu hal yang menggelitik, beberapa kali Yanusa mengkritik televisi kita yang sharat dengan pornografi dan kekerasa. Lalu bagaimana dengan novelnya sendiri? Sebagian besar tokoh dalam cerita itu merupakan anak haram, lahir di luar pernikahan. Bukankah ini memberikan contoh yang tidak baik bagi para pembacanya? Karena novel jugalah sebuah media informasi yang akan dikonsumsi oleh banyak orang seantero negeri. Dan berarti pengingkaran atas apa yang ia kritik terhadap media yang melakukan hal yang sama?
Atau apa yang dilakukan oleh Yanusa hanyalah cerminan dari keadaan masyarakat yang sebenarnya? Karena tak bisa ditampik bahwa lahirnya anak di luar nikah bukan perkara baru dalam dunia persilatan negeri ini. Jadi tidak usah terlalu heboh ketika tiba-tiba Pinkan Mambo melahirkan anak yang tidak jelas siapa Bapaknya.
Dalam kosa kata Jawa, kita mengenal istilah "lembu peteng". Istilah yang ditujukan bagi seorang anak yang lahir tanpa kejelasan status ayahnya. Biasanya zaman dulu anak-anak itu lahir dari para gundik, atau wanita-wanita pedesaan yang menjadi simpanan para saudagar kaya atau para bangsawan.

No comments: