Monday, September 19, 2005

Biaya Kesuksesan

Pemikiran ini berawal dari sebuah pernyataan seorang teman, yang cuku menyentak, “Kayaknya kalo aku jadi adikmu, aku bakalan stres deh.” Lalu aku mulai merenungi, mengapa stres, dan ada apa denganku?

Kesuksesan yang diraih, kalo memang dianggap sukses. Walau aku lebih suka menyebutnya, menggapai mimpi yang kudamba. Ternyata membawa dampak negatif bagi orang lain. Kadang aku tak berpikir bahwa dengan kesuksesan ini, ada banyak orang yang akhirnya tak bisa tidur nyenyak, terutama orang-orang sekitar. Aku merasa sangat bersalah, karena itu sama sekali tak kuharapkan.

Aku berharap kesuksesan ini, akan membangkitkan motivasi orang lain. Kalo Tuhu saja bisa, mereka pasti bisa. Karena sepanjang hidupku, aku tak merasa aku berlebih. Aku hanya berpikir, aku harus gigih memperjuangkan apa yang kumau.

Yang selalu aku pikir, aku ini hanyalah orang biasa-biasa, yang menjadi luar biasa karena pantang menyerah. Aku tak takut akan kegagalan, karena gagal adalah kawan karibku.

Dan aku tak pernah merasa bersaing dengan siapapun selain memacu diri sendiri untuk memberikan yang terbaik, pada setiap hal. Jadi aku sangat sedih bila semua ini justru memakan banyak korban.

Beberapa orang mengatakan mereka menjadi stres melihat segala tingkah polahku. Dengan banyaknya kegiatan, dan petualangan yang kulakukan. Ya... mungkin untuk semua teman dan siapapun yang merasa terganggu. Aku mohon maaf, tapi cobalah untuk melihatnya dari sisi lain.

Lihatlah ini sebagai suatu pemacu semangat. Karena aku ingin kita semua meraih kesuksesan bersama. Aku tak ingin merayakan kemenangan sendirian, dalam hampa. Aku ingin kita berpesta bersama. Berbagi tawa bersama. Sekali lagi, kalo Tuhu bisa, pasti yang lain bisa.


Yogyakarta, 190905

No comments: