Thursday, September 15, 2005

Rapper: Dongeng, Kepedihan, dan Kehampaan

Menarik sekali mengikuti kehidupan para rapper Amerika. Banyak cerita yang bisa diangkat di sana. Kehidupan mereka yang bak dongeng. Lihat saja gimana dulunya kehidupan Eminem, Jay-Z, Kanye West, 50 Cent dan banyak rapper lainnya.

Mereka terlahir dari keluarga miskin, sebagian terlibat dalam tindakan kriminal.
Dan mendadak sontak bagai terbangun dari mimpi indah. Mereka menjadi terkenal, memiliki uang berlimpah. Sesuatu yang tak dimiliki sebelumnya.

Namun semuanya tak berhenti hanya sampai di sana. Mereka tetap saja merasakan sisa-sisa kepedihan itu. Yang muncul dalam lirik-lirik lagu yang penuh umpatan, dan kasar. Ya... memang kalo gak gitu yang bukan rap, kan awalnya juga dari jalanan, itu argumen dari pembelanya.

Ya meski begitu, ini menunjukkan bahwa ketenaran sama sekali tak menghapus luka yang masih tertimbun. Perasaan luka akibat pelecehan sebagai minoritas, sebagai orang yang sempat terbuang.

Ini pun direpresentasikan dengan blink-blink yang terkesan berlebihan. Sebenarnya ini bukan hanya menunjukkan identitas kostum rapper. Tapi ingin menunjukkan bahwa mereka pun sekarang bisa membeli barang-barang mahal. Sesuatu yang dulu bahkan tak mungkin mereka impikan.

Gaya OKB (Orang Kaya baru) ini mungkin terlihat norak atau bahkan funky??? Tergantung dari sudut mana memandang. Namun sayangnya ini semua ternyata tak cukup. Kekayaan dan ketenaran hanyalah berujung pada kehampaan.

Mereka gamang, tak jua menemukan apa yang dicari yaitu ketenangan dan kepuasan hati. Maka mulailah merek bertingkah, dengan saling mengejek dan saling membunuh. Ironis sekali.....


Yogyakarta, 140905

No comments: