Thursday, June 22, 2006

Just Leave Your Comfort Zone

Ini adalah jawaban dari banyak sekali pertanyaan tentang mengapa aku milih kuliah S1 di HI UNPAD? Karena banyak sekali yang bertanya mengapa gak ngambil HI UGM? Karena UGM relatif lebih dekat dengan rumahku dibandingkan UNPAD.

Mungkin banyak yang berpikir kuliah di UGM akan lebih bergengsi dibanding UNPAD, atau mungkin berpikir aku gak keterima di UGM maka kuliah di UNPAD. Tapi aku punya pemikiranku sendiri untuk pilihan ini....

Jelasa saat aku lulus SMU aku bahkan tak bermimpi kuliah di UGM (walaupun kini S2-ku di UGM hehehehe). Pertanyaanya lalu, mengapa? Aku ingin suasana yang baru. Aku ingin belajar mengelola hidupku sendiri. Aku pikir itu saatnya keluar dari stereotip anak rumahan. Satu lagi, aku ingin belajar dari banyak teman baru, dan sistem nilai yang berbeda.

Seandainya saat itu aku memilih UGM, aku tak akan banyak belajar. Kebudayaan yang sama, teman-teman yang sama. Karena banyak temanku yang kuliah di UGM atau universitas lainnya di Yogya.

Pilihan kuliah di HI UNPAD, pada awalnya memang bukan hal mudah. Kehidupanku berjungkir balik. Hari-hari pertama kulewatkan dengan kesepian. Saat makan sendirian, dan melihat orang lain makan bersama keluarganya, aku teringat saat-saat di rumah.

Itu belum seberapa dibanding permasalahan lain yang terus menghadang. Kos-kosan yang ternyata sulit air, membuatku belajar menghargai air. Padahal di rumah aku sangat malas hanya untuk menyalakan air keran. Aku yang begitu penakut dihadapkan pada kosan yang sunyi, dikelilingi rumpun bambu, dan kuburan. Hingga aku tak berani pulang lebih dari Maghrib pada awalnya.

Permasalahan tentunya tak berhenti di sana. Di kampus aku harus beradaptasi dengan teman-teman yang berkarakter sangat berbeda yang pernah aku tahu. Aku hanyalah seorang remaja kampung, di tengah anak-anak Jakarta yang gaul, pede, dan lebih segalanya.

Itu pun, pikiranku masih harus terpecah denga uang saku yang mepet. Saat harus belajar kadang harus menahan perut yang keroncongan karena uang sudah begitu mepet, sementara hari-hari masih panjang sebelum bulan baru...

Ya..., tapi justru dari sanalah aku belajar tentang kehidupan. Aku belajar mengelola hidupku sendiri. Aku belajar untuk tidak mengeluh. Aku belajar menerima keadaan, dan memecahkan masalah tanpa orang yang bisa diajak berbagi.

Dari sanalah hidupku kemudian dimulai untuk cepat beradaptasi dengan keadaan, dan pantang menyerah. Perjalanan yang panjang dan keras itu, membawaku pada diriku yang sekarang.

Aku belajar untuk mentoleransi banyak perbedaan. Belajar tentang konsistensi, akan apa yang ingin aku tuju. Karena begitu banyak godaan, disaat yang sama pengawasan begitu longgar.

Banyak orang mungkin terjerembab, tapi aku selalu mengingatkan akan tujuan awal aku disana. Aku belajar memasuki berbagai komunitas. Dari mereka-mereka yang aliran Marxis garis keras, para hedon yang doyan pesta, nongkrong di mall dan kafe, kelompok yang serius belajar dan berdiskusi, kalangan penyair yang doyan merenung dan merenung, hingga para aktivis kampus yang doyan terlibat dengan berbagai kegiatan. Namun aku tak ingin terlarut dalam salah satunya, karena aku adalah milik IMPIANKU.

Heran juga kalo dipikir, kok bisa ya aku membagi waktu untuk begitu banyak kegiatan??? Dari mereka semua aku tak merasa ada komunitas yang lebih hebat dari yang lain. Dari tiap komunitas itu aku mendapatkan pembelajaran berbeda yang semakin memperkaya pengetahuanku.

Dan saat ini, saat aku berada di UGM. Kampus yang banyak diimpikan banyak orang... aku telah mempunyai bekal yang kuat. Aku telah membuktikan bahwa pilihanku dulu TIDAK SALAH. Seandainya aku dulu memilih UGM, apakah aku akan mempunyai karakter sekuat ini???

Aku tak yakin... seandainya kala itu pilihanku jatuh pada UGM. Maka aku hanyalah pribadi yang sama seperti masa SMU-ku. Pemalu, menghadapi hidup dengan penuh rasa curiga, dan selalu pesimis.

Kesulitan, demi kesulitan membuatku menjadi orang berbeda. Oleh karena itu, aku selalu menantang diriku untuk berani mencoba sesuatu yang asing. Kalaupun aku terseok-seok toh aku belajar banyak hal.

Karena aku mempunyai begitu banyak agenda, dan agenda itu tak akan terlunasi tanpa kerja keras dan air mata......



Yogyakarta, 220606

No comments: