Sunday, June 04, 2006

Pelajaran Dari Seorang India…

Beberapa hari yang lalu, aku menjadi penerima tamu beberapa mahasiswa National University of Singapore (NUS) yang dating ke MM UGM. Banyak pelajaran sebenarnya yang aku dapat dari obrolan dengan mereka. Namun satu hal yang masih terngiang di telingaku.

Seorang mahasiswa NUS yang berasal dari India, memberikan komentar, atau kritik pedas tepatnya. Kira-kira begini komentarnya, “Kita semua berbicara tentang Asianisasi dan mengalahkan Amerika. Tapi bagaimana mungkin, kalo tidak menguasai bahasa Inggris. Di Indonesia saya tidak menemukan koran berbahasa Inggris. Orang Indonesia juga tidak bisa berbahasa Inggris. Ya kalian memang bahasa Inggris (mengacu pada presentasi mahasiswa MM UGM). Tapi bahasa Inggris kalian tidak dimengerti oleh orang Amerika”.

Perkataan itu memang sangat berani. Apalagi buat orang Yogya, mungkin ini bisa dianggap penghinaan. Namun aku justru merasa tersentil dengan kritiknya. Iya juga ya..., apakah bahasa Inggrisku dimengerti oleh orang asing selain orang Indonesia???

Saat itu aku memang tidak presentasi (ini bukan pembelaan, memang benar adanya). Namun kritik orang India itu memberikan peringatan keras bagi diriku sendiri. Aku tidak bisa puas dengan bahasa Inggris yang kumiliki. Aku harus lebih banyak lagi belajar.

Aku harus lebih banyak lagi belajar mendengar percakapan Inggris dalam film, atau berita, atau apapun yang diucapkan oleh native speakers. Aku harus bisa membuktikan walaupun aku tidak pernah makan les bahasa Inggris, walau aku tak pernah pergi ke mana pun selain di Indonesia. Aku bisa berbahasa Inggris dengan baik. Aku harus paling tidak mirip dengan aksen orang Amerika atau Inggris.

Ini tak ada hubungannya dengan nasionalisme. Aku tetaplah si Tuhu yang orang Indonesia, dan beretnis Jawa. Tapi aku juga ingin menjadi makhluk internasional, yang tak canggung bergaul dengan siapapun. Kalau orang India bisa berbahasa Inggris dengan aksen yang bagus, kenapa aku tidak???

Aku belajar untuk tidak mencari kambing hitam dan pembelaan. Aku belajar memanfaatkan kesempatan dan peluang yang ada. Walaupun itu kecil, lebih baik segera digunakan. Dibandingkan aku mempunyai banyak kesempatan dan peluang, tapi kebingungan, dan akhirnya tak satu pun termanfaatkan. Ini bukan saatnya lagi berkeluh kesah Bung....


Yogyakarta, 260506

No comments: