Monday, January 08, 2007

The Tomorrow People

Kemarin aku barau saja menyelesaikan buku “Tommorow People”. Walaupun awalnya aga ribet dan membosankan, karena lebih banyak membahas soal gimana sebuah masyarakat itu mengalami perubahan dan sebagainya.

Namun bagian berikutnya sangat menarik. Buku ini mengajarkan bagaimana seorang pemasar tidak bisa melihat konsumen sebagai bagian dari statistik. Mereka menawarkan metode riset tentang konsumen yang lebih komprehensif.

Menurut buku ini, riset tentang konsumen hanya dapat dilakukan bila pemasar terjun langsung dalam kehidupan obyek yang mereka teliti. Mereka harus mengamati pakaian apa yang mereka gunakan, produk apa yang mereka beli, buku apa yang mereka baca, siapa saja teman-teman mereka, semuanya tentang konsumen harus direkam dengan baik.

Dan hal ini tidak dapat dilakukan hanya dengan melihat dari satu sudut pandang. Penelitian mengenai konsumen harus melibatkan berbagai bidang kelimuan, termasuk antropologi, dan garbalogi (penelitian dengan mengamati sampah-sampah yang mereka hasilkan).

Buku ini juga memberikan prediksi tentang karakter konsumen masa depan, seperti makin banyaknya konsumen yang berumur tua, yang mempunyai kebutuhan akan produk yang berbeda. Lalu perubahan dalam struktur keluarga, yang menjadi beraneka ragam, misalnya keluarga pasangan sejenis, keluarga yang terdiri dari orang yang berkomitmen untuk hidup bersama tapi tidak menikah, keluarga single parents, dan masih banyak tipe lainnya.

Buku yang lumayan bagus, tapi harus berhati-hati bila ingin diterapkan di Indonesia karena adanya perbedaan budaya antara masyarakat Inggris yang menjadi obyek penelitiannya, dengan masyarakat Indonesia.

Tapi satu catatan penting, yang mungkin bias dicatat adalah, pemasar tidak boleh duduk diam. Dia harus turun ke lapangan, bergaul langsung dengan konsumennya. Sehingga ia mampu menangkap perubahan sosial yang terjadi.


Jakarta, 080107

No comments: