Thursday, February 08, 2007

Jaman Kalabendu, Kapan Usai???

Tahun 2007 disambut dengan meriah, sayangnya kemeriahan itu adalah hiruk pikuk bencana. Awal tahun, Indonesia disambut dengan tenggelamnya kapal Senopati, dan hilangnya pesawat Adam Air, yang hingga kini entah dimana jejaknya. Belum selesai hiruk pikuk itu, Indonesia kembali digegerkan dengan merebaknya flu burung yang makin mengganas. Sehingga Pemda DKI, merasa perlu mengambil tindakan tegas, bahwa perorangan tidak diperbolehkan memelihara unggas untuk mencegah wabah ysemakin meluas.

Persoalan ternyata tidak berhenti sampai di sana, kota Jakarta dalam seminggu belakangan ini hampir lumpuh akibat banjir bandang yang lebih parah, dibanding banjir tahun 2002. Bayangkan berbagai daerah di Jakarta, bukan hanya daerah langganan banjir, tapi juga pemukiman elit seperti Kelapa gading dan Kemang tenggelam dalam kuasa alam.

Padahal 2007 baru berjalan 39 hari, dari 365 hari yang harus dijalani. Hmmmmmm, dan aku kok ngerasa bencana ini masih akan terus, dan terus menhampiri hingga penghujung tahun. Just wait and see. Dalam terawanganku, ini akan menjadi tahun terburuk, dan hancur-hancuran dalam perjalanan bangsa ini. Ini adalah jaman kalabendu yang memang telah diramalkan sebelumnya.

Dan 2007 adalah puncak dari goro-goro, meminjam istilah pewayangan. Buat yang belum ngerti apa itu Goro-goro, katanya ini adalah puncak dari segala lakon (karena aku juga belum pernah nonton wayang semalam suntuk). Ibarat drama, ini adalah puncak dari konflik, sebelum akhirnya ketegangan itu menurun, dan menemukan pemecahannya.

Yayaya, tahun ini semua elemen bangsa harus tetap bersabar. Kurang sabarkah kita selama ini??? Memang benar dalam beberapa tahun terakhir, kita sudah hancur lebur dalam berbagai bencana, musibah, dan teror. Tapi ini adalah puncak dari segalanya. Bila kita mampu melewatinya dengan sukses. Maka kita kemudian akan tahu, rahasia alam apa yang disimpan di balik ini semua.

Proses pembelajaran itu memang selalu menyakitkan. Dan belajar bukan hanya bagi masing-masing individu, tapi juga bagi sebuah bangsa. Bangsa-bangsa yang besar seperti Inggris, Amerika,Jepang, bahkan Cina juga pernah mengalami lakon yang sama. Amerika pernah terjerat dalam perang saudara yang berkepanjangan. Cina pernah menjadi bangsa paria, dan terhina ketika kekuasaan dinasti mereka runtuh, dan sebagian wilayahnya dikuasai Barat. Lalu berlanjut dengan kemelaratan tanpa ujung di era komunis. Jepang pun pernah dipermalukan oleh Barat ketika mereka dipaksa untuk membuka diri oleh Barat, dan menyadari betapa mereka selama ini terlalu picik.

Lalu kapan giliran Indonesia bangkit??? Aku yakin 2008 semua benang kusut akan berakhir. Tapi tentunya ini diperlukan kerja keras dari semua elemen, bukan hanya duduk termenung menunggu hari berganti hari. Itulah kritikku pada bangsa ini, kita memang bangsa yang penyabar, tapi kita terlalu pasrah pada putaran nasib. Nasib baik tak akan berkunjung pada bangsa yang malas.



Jakarta, 080207
On the mornin,
When my mind fly wildly predictin the future

2 comments:

Anonymous said...

coba buka di www.modellingpicture.blogspot.com
tentang Kala Bendu

Amanah said...

jika di izinkan.... saya akan jabarkan Amanah di Akhir Zaman, sekaligus meniup trompet sang sakakala.... tunggu setelah reda dulu hiruk pikuk ini.... maka dhazal itu akan sirna di nusantara ini. medellingpicture sare.....