Monday, October 29, 2007

Get Married, Sumpah Pemuda, dan Konflik Indon-Malingsiah..

Yayaya, apa keterhubungan di antara ketiganya??? Pasti Anda semua bertanya-tanya dalam hati. Semuanya bermuara pada satu kata NASIONALISME. Ceritanya kemarin aku baru saja nonton untuk kedua kalinya, film Get Married. Terus seorang teman berkomentar, ternyata keren juga filmnya. Padahal sebelumnya dia selalu males nonton film Indonesia di bioskop!!! Dan dia bukanlah orang pertama, seorang teman lain malah lebih ekstrim, dia telah mengambil kebijakan, tidak akan pernah mau nonton film Indonesia di bioskop!!!

Aku kok jadi ngerasa miris ajah. Kebetulan juga kemarin itu kan hari sumpah pemuda, yang notabene semangat nasionalisme harusnya sangat menggebu-gebu. Tapi bukankah kita memang sedang menggebu-gebu dengan nasionalisme??? Secara kuping kita begitu merahnya, mendengar beberapa lagu kita diklaim Malaysia sebagai lagu mereka. Kita langsung mencak-mencak, dan terbakarlah api nasionalisme kita.

Sebenarnya bangga juga bangsa ini masih punya kepedulian pada aset bangsa. Tapi kok ya reaktif??? Kenapa setelah lagu itu diakui oleh negara lain baru teriak-teriak. Selama ini kita kemana sajah??? Bukankah kita juga bukan pemilik yang baik??? Bukankah lagu-lagu itu juga selama ini kita abaikan begitu sajah??? Teronggok di pojokan berdebu, sementara kita sibuk dengan musik pop Barat, atau J-rock dll??

Jadi teringat kembali dengan film Indonesia. Kalo bukan kita yang menghargai dan menonton, terus sapa lagi??? Jangan-jangan kita baru bereaksi juga kalo ternyata film kita meledak di negara lain??? Lalu film itu diklaim milik orang lain. Marilah kita belajar dari pengalaman ini. Jadilah bangsa yang apresiatif, bukan manusia yang reaktif.

Mungkin benar beberapa film Indonesia gak mutu. Tapi tidak bisa disamaratakan semuanya kan??? Aku juga milih-milih dalam nonton film Indonesia. Tapi aku tidak pernah merasa alergi untuk nonton film Indonesia di bioskop. Karena dengan menonton karya anak negeri, pertama, kita belajar mengenali diri kita sendiri. Kedua, menghidupkan industri film Indonesia. Dengan industri film yang lebih baik, film yang dihasilkan akan lebih baik. Dan pada akhirnya karya anak negeri makin diakui di dunia internasional. Dan Indonesia makin eksis dari sisi diplomasi budaya (meminjam istilah seorang teman).

Satu kata terakhir, berikanlah kontribusi kita untuk bangsa ini, sesuai dengan cara kita masing-masing...


Jakarta, 291007
Memulai Hari Ini Dengan...

No comments: