Friday, April 25, 2008

Saatnya Berdialog dengan Konsumen


Lois Kelly dalam bukunya "Beyond Buzz", memberikan sebuah sudut pandang baru dalam dunia pemasaran. Ia menyarankan agar pemasar bukan hanya sekedar berkomunikasi satu arah melalui iklan dan kegiatan promosi lainnya. Kini saatnya pemasar berdialog dengan konsumen.

Keahlian baru yang harus dimiliki oleh pemasar, yang berulang kali ditekankan dalam buku ini, adalah kemampuan mendengarkan. Pemasar harus menjadi pendengar yang baik dari keluhan, masukan, dan kebutuhan konsumen. Karena menurut Kelly, tugas pemasar adalah memenuhi kebutuhan konsumen, bukan memaksa konsumen membeli suatu produk yang dihasilkan.

Sebuah dialog dengan konsumen dapat dilakukan apabila ada sebuah konteks yang membingkai produk. OLeh karena itu Kelly menawarkan 9 hal yang akan disukai konsumen sebagai sebuah cerita, diantaranya David Vs Goliath, Biografi tokoh kenamaan, kisah selebritis dll.

Kelly juga menekankan perlunya pemasar berkomunikasi dengan lebih informal, dan emosional agar lebih mudah dimengerti oleh orang lain. Karena saat ini dunia bisnis cenderung menjadi lebih kasual, dibanding era sebelumnya. Kelly menyebutnya sebagai 'writing for the ear".

Pendapat ini sangat menarik, karena selama ini orang-orang PR, dan Marketing terlalu terbiasa menulis dengan gaya formal, dingin, serta membosankan. Gaya yang sangat tidak cocok untuk sebuah dialog antara konsumen dan pemasar. Tuntutan perubahan gaya penulisan ini, menurut saya salah satunya dikarenakan kehadiran internet, mengapa?

Karena internet memaksa pemasar untuk berhubungan langsung dengan konsumen. Kehadiran blog, forum, mailing list dan sarana lainnya menyebabkan konsumen bisa langsung menyuarakan pendapatnya dengan mudah. OLeh karena itu, pemasar dituntut untuk bisa berkomunikasi langsung dengan mereka.

Buku ini berkaitan erat dengan buku "Word of Mouth Marketing" . Apabila buku Word of Mouth Marketing hanya berbicara tentang bagaimana menciptakan efek getok tular sebuah produk, buku ini menariknya ke arah yang lebih luas untuk melakukan perubahan dalam paradigma pemasaran di sebuah perusahaan, termasuk di dalamnya tipikal orang yang harus direkrut untuk menjadi pemasar jenis "baru". Pemasar yang mempunyai keahlian mendengarkan, dan berdialog dengan konsumennya.

Jakarta, 250408
Menjemput Siang...

No comments: