Wednesday, April 02, 2008

Berani Berbicara Penting, Tahu Kapan Berhenti Lebih Penting

Ini adalah sebuah perenungan yang lebih kepada refleksi pada diri sendiri. Tiba-tiba saja, aku melihat orang-orang begitu bersemangat untuk berbicara dan mengemukakan pendapatnya di depan umum. Ini sebuah kemajuan besar, karena selama ini orang Indonesia kan dikenal tidak ekspresip, diem ajah kayak patung.

Tapi satu hal yang juga perlu diingat, kepandaian berbicara itu harus diikuti oleh kecerdasan lainnya, yaitu kelihaian untuk tahu kapan harus berhenti berbicara. Karena ketika kita berbicara di depan umum, sebenarnya kita berbicara untuk menyampaikan pesan kepada orang lain, bukankah begitu?

Maka kita harusnya mulai mengerti pertanda, apabila pendengar kita sudah bosan. Apalagi sampai muncul peringatan, itu berarti kita sudah kelewatan. Dan seharusnya bila sudah ada pertanda seperti ini pembicaraan sebaiknya segera dihentikan. Ambil kesimpulan lalu ditutup.

Akhirnya saat ini aku mengerti, mengapa dulu saat tergabung di Klub Debat, selalu ada time keeper yang menjaga agar kita tidak terlalu lama, atau terlalu cepat berbicara. Ketepatan waktu memang sangatlah penting, dibandingkan pesan itu sendiri, saat berbicara di depan umum.

Ingatlah, saat Anda berbicara di depan umum, pendengar Anda adalah konsumen Anda. Percuma bila Anda berbicara panjang lebar, tetapi tidak ada seorang pun yang mendengar, karena mereka merasa bosan, dan Anda kurang tanggap dengan keadaan ini.

Jakarta, 020308
Pagi Perenungan...

No comments: