Thursday, March 13, 2008

"The Long Tail", Saat Konsumen Berlimpah Pilihan


Buku “The Long Tail” yang ditulis oleh Chris Anderson sepertinya layak dicermati oleh para pemasar saat ini. The Long Tail, memberikan kesimpulan menarik yaitu apapun produk yang dijual pasti ada peminatnya, walaupun sangat sedikit.

Ia memberikan contoh penjualan di Amazon, Rapshody, E-bay dan beberapa perusahaan online lainnya. Hasil penelitiannya membuktikan, bahwa tidak ada sau produk pun yang tidak laku. Paling tidak setiap produk laku satu kali dalam sebulan.

Dan temuan yang lebih mengejutkan lagi dari buku ini adalah, perusahaan-perusahaan ini memperoleh laba terbesar justru dari produk-produk yang tidak terlalu laku tersebut. Inilah mengapa disebut sebagai Long Tail atau ekor panjang.

Selama ini pemasar hanya menggenjot produk-produk hit, best seller dan sebagainya, yang disebutnya sebagai produk yang berada di bagian kepala. Karena produk inilah yang sangat cepat perputarannya, dan menghasilkan lebih banyak keuntungan. Namun penjualan di internet justru menghasilkan temuan sebaliknya. Produk yang bukan best seller, membentuk ekor panjang yang memberikan keuntungan yang sangat besar bagi perusahaan.

Mengapa hal ini bisa terjadi? Ada dua hal yang memungkinkan hal ini. Pertama adalah demokratisasi alat produksi, yaitu suatu keadaan dimana orang bisa memproduksi sesuatu dengan harga yang lebih rendah. Ambil contoh, makin maraknya band-band Indie saat ini karena orarg bisa membuat lagu hanya dengan sebuah komputer di rumah, tanpa perlu ke studio rekaman. Proses kreatif menjadi milik semua orang, di manapun dan kapan pun.

Kedua, internet menyebabkan biaya distribusi dan display menjadi sangat rendah, bahkan hampir di titik nol. Bayangkan ketika era sebelum adanya internet, toko-toko hanya akan menjual produk yang paling laku di pasaran, karena tempat display yang sangat terbatas. Sementara itu begitu banyak produk baru yang muncul, yang tidak akan mampu ditampung oleh display yang ada. Oleh karena itu, toko-toko mengambil kebijakan hanya akan memajang produk yang banyak dicari. Hal ini tentunya tidak berlaku di internet, dimana sebuah produk hanya berarti satu byte data.

Kesimpulannya, menurut Chris Anderson, saat ini adalah era keruntuhan bagi produk-produk hit, best seller atau apapun sebutannya,. Konsumen lebih bebas menentukan produk yang sesuai dengan selera pribadinya, karena semua produk tersedia di internet. Selama ini produk Hit atau Best Seller menjadi pilihan sebagian besar konsumen, karena mereka mempunyai pilihan yang terbatas, karena biaya distribusi dan display yang sangat tinggi.

Ini adalah sebuah era perubahan revolusioner, yang harus diwaspadai oleh setiap pemasar. Semua pemasar harus mengantisipasi perubahan tersebut.

Jakarta, 130308
Selamat Pagi Jakarta...

1 comment:

Anonymous said...

Hello. This post is likeable, and your blog is very interesting, congratulations :-). I will add in my blogroll =). If possible gives a last there on my blog, it is about the TV de LCD, I hope you enjoy. The address is http://tv-lcd.blogspot.com. A hug.