Wednesday, August 10, 2005

“Emak” yang Melintasi Dua Memoar

Baru saja satu buku lagi kulahap, judulnya “Emak” karya Daoed Joesoef. Mengapa Emak, karena ia menulis memoarnya tentang sosok Emak yang sangat berpengaruh dalam kehidupannya. Lalu mengapa tidak Bapak? Bukankah ia juga memberikan pengaruh dalam kehidupan kita. Entahlah tapi seandainya aku pun ditanya pasti aku akan menjawab Ibulah yang paling berpengaruh dalam hidupku.

Buku yang sangat menyentuh, penggambaran tentang Emak yang sangat cerdas meskipun tak bersekolah tinggi, serta memiliki pengetahuan dan pemikiran jauh ke depan. Ia menanamkan banyak nilai-nilai yang sangat indah, terutama tentang pentingnya pendidikan.

Namun satu yang sangat kuingat, tentang sosok Emak, yang selalu menyediakan lauk-pauk daging ayam bila anak-anaknya akan ujian di sekolah. Lalu aku pikir kok sama ya dengan Ibuku, apakah ini memang naluriah keibuan?

Aku teringat saat aku masih di bangku sekolah, kala musim ujian, Ibu selalu menyediakan lauk-pauk ayam goreng yang merupakan favoritku. Agar aku bisa mengerjakan ujian dengan baik. Katanya saat ujian harus makan makanan bergizi biar pintar...

Entahlah apakah saat ini aku telah memenuhi harapan ibuku tentang anak yang pintar? Apakah yang telah aku lakukan selama ini telah mampu paling tidak sedikit membilas pengorbanan yang telah ia lakukan?

Air mata ini seperti harus saja menetes bila mengingat apa yang telah dilakukan oleh Bapak dan Ibu demi kemajuan anak-anaknya. And I just think, apa yang sudah aku lakukan untuk mereka?



Yogyakarta, 100805

No comments: