Thursday, August 25, 2005

Memahat Kata

Menulis ternyata memang bukan produk massal. Saat aku memaksakan menulis puisi di kala sempat, ide itu tak juga muncul. Kalau pun ada kata-kata yang mengalir, sangat tidak memuaskan untuk disebut sebagai puisi.

Namun kata-kata itu kadang muncul begitu saja di saat yang tak diduga, di mana aku sangat malas untuk menuliskannya pada secarik kertas. Aku berharap kata itu akan muncul lagi bila aku memiliki waktu luang. Wah... ternyata itu tak bisa dilakukan. Karena kata-kata itu adalah wujud spontanitas yang tidak diarahkan, dan tidak dibina.

Anda sedang membuat karya seni bung!!! Iya dari dulu aku tahu, tapi tetap saja aku tak bisa telaten untuk segera menuliskan apa saja ide yang ada pada saat itu juga. Yang ada akhirnya adalah penyesalan karena kata-kata indah itu hilang sudah, dan tak ada kesempatan kedua untuk merekamnya pada sehelai kertas.....


Yogyakarta, 230805

No comments: