Tuesday, August 30, 2005

Bagaimana Belajar?

Pertanyaan ini sering kali ditanyakan oleh teman-teman. Aku sendiri gak tahu kenapa mereka menanyakan pertanyaan itu ke aku. Apakah karena aku dianggap pandai? Padahal gak juga karena banyak yang lain yang lebih pandai. Atau mungkin karena aku sangat aktif di kelas? Atau karena pengetahuanku yang beragam dan melintas batas keilmuan dari yang penting, setengah penting, ampe yang gak penting sama sekali?

Terserahlah gimana persepsi orang. Namun yang jelas aku hanya ingin berbagi tentang makna belajar. Aku justru tak mengerti bila seseorang menganggap belajar itu kewajiban, belajar itu terpaksa. Karena dalam pandangan aku belajar itu indah, menyenangkan, menarik, kebutuhan. Kebanyakan orang memaknai belajar hanya terbatas pada apa yang dibawa dari kampus atau sekolah atau sesuatu yang sifatnya formal dan berijazah.

Sementara dalam benakku, belajar itu tak harus membaca buku teks yang berat, baca novel, baca koran, membaca situasi, menonton tv, mendengar radio, sambil bergosippp, bahkan hanya dengan mengamati raut wajah seseorang aku sedang belajar.

Aku tak tahu aku yang aneh, atau yang lain yang aneh. Tapi yang jelas belajar bagiku adalah kebutuhan, untuk mengetahui sesuatu yang baru. Sesuatu yang membuat aku tertarik.

Karena hanya dengan belajar maka aku tak akan terlindas zaman. Hanya dengan terus belajar, maka aku akan menggapai apa yang aku impikan di depan. Aku merasa banyak keterbatasan yang aku miliki saat ini, dan hanya satu yang membuat aku terus bersemangat untuk belajar karena aku ingin jadi seseorang. Aku ingin meraup semua impian-impianku.

Lalu mengapa orang begitu takut dengan kata belajar? Dulu aku pun juga sangat sebal dengan kata itu. Kata itu selalu bermakna nilai, atau ujian. Ya... itulah yang membuat belajar suatu keterpaksaan. Belajar tidak lagi bisa dinikmati karena dibarengi dengan bayang-bayang tujuan jangka pendek. Belajar akhirnya dipersempit dengan pemaknaan yang penting dapet nilai bagus, sementara ilmu apa yang diperoleh kosong sama sekali gak ada yang nyangkut.

Namun dengan berjalannya waktu, kita akan berkutat pada hal yang sama? Manusia kan semakin dewasa, maka ia juga harus memaknai suatu hal dengan lebih bijak. Maka belajarlah demi kesenangan diri sendiri, karena motivasi dari dalam bukan paksaan....


Yogyakarta, 290805

1 comment:

Anonymous said...

mengapa tidak:)